TEORI-TEORI STRUKTUR MODAL
Makalah
Di ajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
keuangan”
Dosen pengampu: Niken Ristiana, M.Pd.I
Oleh:
1. Aksarul Ifadah
2. Naning Nur Farichah
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM DARUSSALAM
KREMPYANG
TANJUNGANOM NGANJUK
JAWA TIMUR
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat
Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya yang telah memberikan jalan dan
pemikiran sehingga makalah yang bejudul “teori-teori struktur modal” dapat
terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Niken ristiana, M.Pd.I selaku dosen pengampu.
2.
Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan serta doanya.
3.
Pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran demi kebaikan makalah
selanjutnya akan sangat membantu kami. Dan apabila ada kekurangan dari makalah
ini kami mohon maaf. Ibarat tiada gading yang tak retak, tiada sesuatu di dunia
ini yang tanpa cela. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Nganjuk,
13
April 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A.Pengertian dan Tujuan Struktur Modal.................................................. 2
B. Teori Struktur Modal.............................................................................. 2
BAB III PENUTUP............................................................................................ 6
A. Kesimpulan............................................................................................ 6
B. Saran...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaaan, baik yang dibangun oleh individu ataupun
kelompok pada dasarnya memerlukan modal didalam mengoperasionalkan usahanya.
Mengkaji hal tersebut maka, struktur modal adalah pertimbangan atau
perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Kebijakan mengenai struktur
modal melibatkan pertimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian.
Penambahan utang dapat memperbesar resiko perusahaan tetapi juga berdampak
memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas,
maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengertian dan tujuan struktur modal?
2. Bagaimana teori struktur modal?
C. Tujuan Makalah
Makalah
ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal:
1. Mengetahui pengertian dan tujuan struktur modal.
2. Mengetahui teori struktur modal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan tujuan Struktur Modal
Ada beberapa pengertian struktur menurut
Ross, Westerfield, dan Jordan struktur modal adalah kombinasi spesifik antara utang jangka panjang dan
ekuitas yang digunakan perusahaan dalam membiayai perusahaannya. Sedang kan
menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mangatakan capaital struktur (struktur
modal) adalah komposisi saham biasa, saham preferen, ndan berbagai kelas
seperti itu, laba yang ditahan, dan utang jangka panjang dan dipertahankan oleh
kesatuan usaha dalam mendanai aktiva.[1]
Sehingga dapat dimengerti bahwa struktur
modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial prusahaan yaitu antara
modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri
yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Secara umum sumber modal ada 2
sumber alternative yaitu modal yang bersumber dari modal sendiri atau dari
eksternal seperti pinjaman atau utang.
Struktur modal bertujuan untuk memadukan
sumber dana permanen yang selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang
diharapkan akan mampu memaksimumkan nilai perusahaan.
B. Teori Struktur Modal
Menurut
William L. Meginson. Teori-teori struktur modal yang dikenal oleh perusahaan dalam
menetapkan struktur modal. [2]
1.
Teori Miller dan Modigliani (M&M) Propositions
Teori Miller
dan Modigliani atau yang di kenal dengan teori M&M merupakan dasar dari
teori keuangan modern. Teori ini memberikan definisi operasional dari biaya
modal dan dasar teori investasi yang secara eksplisit mengakui ketidakpastian
dan memberikan dukungan sebagai dasar prinsip dan maksimalisasi nilai pasar. Dengan
kata lain, teori M&M mencoba menjelaskan hubungan antara struktur modal dan
nilai perusahaan. Teori M&M memiliki beberapa asumsi, baik secara eksplisit
maupun implisit, yaitu:[3]
a.
Semua aset secara fisik dimiliki oleh perusahaan.
b.
Dipasar modal tidak terjadi friksi. Tidak ada pajak perusahaan atau
pajak pendapatan personal, tidak ada biaya dalam membeli dan menjual sekuritas,
dan tidak ada biaya kebangkrutan.
c.
Perusahaan hanya dapat mengeluarkan dua jenis sekuritas, yaitu
ekuitas yang berisiko dan utang yang bebas resiko.
d.
Baik individu maupun perusahaan dapat meminjam dan meminjamkan dana
pada tingkat bunga bebas resiko.
e.
Investor memiliki ekspektasi yang homogen tentang pergerakan profit
perusahaan pada masa depan.
f.
Tidak ada pertumbuhan sehingga semua pola arus kas bersifat anuitas
sampai jangka waktu tidak terbatas.
Teori M&M
ini secara eksplisit mengakui tidak adanya hubungan dari pendanaan dan
investasi. Dalam arti bahwa menggunakan utang atau tanpa utang mendanai
investasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai perusahaan.
2. Pecking Order Hypothesis
Teori ini
dikembangkan oleh Stewart Myers (1984). Ada empat asumsi dari teori ini, yaitu
sebagai berikut:
a.
Kebijakan dividen adalah kaku. Manajer akan berusaha menjaga
tingkat pembayaran dividen yang konstan, dan tidak akan menaikkan atau
menurunkan dividen sebagai bentuk respons akan fluktuasi laba sekarang yang
bersifat sementara.
b.
Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal (laba ditahan dan
penyusutan) dibandingkan dengan pendanaan eksternal, seperti hutang dan saham.
c.
Jika harus memperoleh pendanaan eksternal, perusahaan akan memilih
dari pendanaan saham yang paling aman terlebih dahulu.
d.
Jika harus menggunakan pendanaan eksternal yang lebih banyak,
perusahaan akan memilih dengan memakai utang yang aman, kemudian dengan utang
yang berisiko, dan terakhir adalah saham umum.[4]
Myers
memberikan pandangan pembenaran dari teori pecking order ini berdasarkan
informasi asimetris. Myers dan Majluf memberikan dua asumsi utama tentang
manajer perusahaan. Pertama, manajer perusahaan lebih mengetahui
penghasilan perusahaan sekarang dan kesempatan investasi dibandingkan dengan
investor luar. Kedua, manajer bertindak berdasarkan kepentingan terbaik
dari pemegang saham yang ada.
Myers dan Majluf juga menjelaskan reaksi pasar
saham terhadap peningkatan dan penurunan utang karena perusahaan yang memiliki
kesempatan investasi berharga berusaha mendanai proyeknya secara internal,
menggunakan sekuritas yang rendah resiko. Jika perusahaan tersebut masih harus
membutuhkan pendanaan eksternal maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas
karena manajer perusahaan menganggap saham perusahaan over valued.
3. Teori
Signaling
Signaling
merupakan kegiatan pendanaan manajer yang dipercaya dapat merefleksikan nilai
dari saham perusahaan. Pada umumnya pendanaan dengan utang dianggap sebagai
signal positif sehingga manajer percaya bahwa saham undervalued.
Manajer percaya
prospek perusahaan kedepannya sangat bagus yang diindikasikan dengan harga
saham perusahaan sekarang. Dalam hal ini akan menguntungkan bagi para stockholder untuk
menggunakan utang dibandingkan dengan menerbitkan saham karena dianggap sebagai
signal positif. Akan tetapi, dengan adanya penerbitan saham dianggap sebagai
signal negatif. Sehingga manajemen percaya bahwa saham overvalued. Hal
ini mengakibatkan harga saham akan menurun, underwriting cost
(menerbitkan saham) tinggi sehingga pendanaan dengan penerbitan saham baru
sangat mahal dibandingkan dengan penggunaan utang.
Myers dan Majluf
membuat model signalling sebagai kombinasi dari keputusan investasi dan
keputusan pendanaan. Manajer diasumsikan mengetahui nilai ‘’sebenarnya’’
perusahaan pada masa depan. Di samping itu, manajer juga diasumsikan bertindak
sesuai dengan kepentingan dan pemegang saham lama, yaitu orang yang memiliki
saham di perusahaan ketika keputusan diambil.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwasannya,
Struktur modal merupakan gambaran dari
bentuk proporsi financial prusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang
bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber
pembiayaan suatu perusahaan. Secara umum sumber modal ada 2 sumber alternative
yaitu modal yang bersumber dari modal sendiri atau dari eksternal seperti
pinjaman atau utang. Struktur modal bertujuan untuk memadukan sumber dana
permanen yang selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan akan
mampu memaksimumkan nilai perusahaan.
Menurut William L. Megginson, teori-teori
struktur modal yang dikenal oleh perusahaan ada 3 yaitu Teori Miller dan
Modigliani (M&M) Propositions, Pecking Order Hypothesis, dan Teori
Signaling.
B. Saran
Dengan
terselesaikannya makalah ini mengajak kita untuk menyelami lebih dalam tentang
teori struktur modal. Kami berharap masyarakat dapat menjadikan ini sebagai
acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham, Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alfabeta,
2014.
Najib, Muhammad, Manajemen
Keuangan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.
bagus artikel nya gan menjelaskan struktur modal awal untuk bisnis.
BalasHapushttps://depos128.com/2019/03/28/cara-membedakan-ayam-birma-aduan-asli-atau-silangan/