Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen
Pengampu :
Niken
Ristianah, M.Pd.I.
Disusun
Oleh:
1.    Karina Nuraini
2.    Novi Indah
Kumala Sari
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUSSALAM
KREMPYANG TANJUNGANOM NGANJUK
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT. Yang senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan dan inayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan yang telah
diprogramkan . 
Sholawat serta salam
keharibaan Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk mengajar, belajar
dan mendengar serta menekankan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi
setiap muslim.
Dengan
terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1.   
Niken Ristianah,
M.Pd.I, selaku dosen pengampu.
2.   
Orang tua kami
yang senantiasa memberi do’a serta dukungan kepada kami.
3.   
Pihak-pihak lain
yang turut membantu terselesaikannya makalah ini.
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Penulis  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
                                                                             
      Krempyang, 5 April 2017
Penulis
DAFTAR  ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................................... 
KATA
PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR
ISI .......................................................................................................... ii
BAB
1 PENDAHULUAN
A.  Latar
Belakang .......................................................................................... 1
B.  Rumusan
Masalah ..................................................................................... 1
C.  Tujuan
Masalah ......................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.  Pengertian
laporan keuangan..................................................................... 2
B.  Pos-pos dalam keuangan neraca................................................................ 2
C.  Penyusunan
laporan keuangan neraca........................................................ 4
D.  Analisis
laporan keuangan neraca.............................................................. 6
BAB
III PENUTUP
A.  Kesimpulan
............................................................................................... 7
B.  Saran
......................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 
 BAB
I
PENDAHULUAN
A.     
Latar Belakang
Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses
akuntansi selama tahun buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perrusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan
tersebut. Pada umumnya, laporan keuangan terdiri dari nreraca dan perhitungan
rugu laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan jumlah
aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. 
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa
pengertian laporan keuangan?
2.    Bagaimana
pos-pos dalam keuangan neraca?
3.    Bagaimana
penyusunan laporan keuangan neraca?
4.    Apa
analisis laporan keuangan neraca?
C.      Tujuan Masalah
1.    Untuk
mengetahui pengertian laporan keuangan.
2.    Untuk
mengetahui pos-pos dalam keuangan neraca.
3.    Untuk
mengetahui penyusunan laporan keuangan neraca.
4.    Untuk
mengetahui analisis laporan keuangan neraca.
BAB  II
PEMBAHASAN
A. 
Pengertian
laporan keuangan 
Laporan
keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi tentang posisi
keuangan dan perubahan-perubahanya serta hasil yang dicapai selama periode
tertentu.
Posisi
keuangan memberi gambaran tentang bagaimana, susunan kekayaan yang dimiliki
perusahaan dan sumber-sumber kekayaan itu didapat. Perubahan posisi keuangan
menunjukan kemajuan perusahaan, memberikan gambaran apakah perusahaan
memperoleh laba dalam melaksanakan kegiatannya, dan apakah perusaan mengalami
perkembangan yang menunjukkan manajemen telah mengelola perusahaan dengan berhasil.[1]
Menurut
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, laporan keuangan adalah laporan yang
menggambarkan hasil proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi
antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dan pihak yang berkepentingan
dengan data-data tersebut.[2]
B. 
Pos-Pos dalam
Laporan Keuangan Neraca
Agar
neraca dapat memberikan gambaran yang jelas bagi para pemakainnya, setiap pos
neraca harus disusun dan dikelompokkan menurut golongannya masing-masing.[3]
Yaitu:
1.    Aktiva:
a.    Aktiva
lancar, yaitu uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai, dijual atau dipakai pada periode berikutnya. Aktiva lancar terdiri
atas sebagai berikut:
1)   Kas
atau uang tunai.
2)   Investasi
jangka pendek.
3)   Piutang
wasel.
4)   Piutang
dagang.
5)   Persediaan.
6)   Piutang
penghasilan.
b.    Aktiva
tidak lancar, yaitu yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka
panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam
satu kali perputaran operasi perusahaan). Aktiva tidak lancar terdiri atas
sebagai berikut:
1)   Investasi
jangka panjang.
2)   Aktiva
tetap.
3)   Aktiva
tetap tidak berwujud.
4)   Beban
yang ditangguhkan.
5)   Aktiva
lain-lain.
2.    Utang,
yaitu semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditor. Utang perusahaan terdiri atas sebagai berikut:
a.    Utang
lancar jangka pendek, yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya
atau pembayarannya dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun dalam tanggal
neraca) menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Utang lancar
meliputi:
1)   Utang
dagang.
2)   Utang
wasel.
3)   Utang
pajak.
4)   Biaya
yang masih harus dibayar.
5)   Utang
jangka panjang yang segera jatuh tempo.
6)   Penghasilan
yang diterima di muka.
b.   
Utang jangka
panjang, yaitu adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh
temponya) dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca),
meliputi:
1)   Utang
obligasi.
2)   Utang
hipotik.
3)   Pinjaman
jangka panjang yang lain.
3.    Modal,
yaitu hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan
dalam pos modal (modal saham).[4]
Bilamana perusahaan yang dimiliki oleh satu orang maka dalam neraca perusahaan
tersebut modal hanya terdiri dari satu pos yaitu, modal pemilik. Bila
perusahaan merupakan suatu bentuk persekutuan, maka akan dijumpai beberapa pos
modal yaitu tiap sekutu memiliki suatu modal pos yang disebut dengan modal
sekutu, jika perusahaan berbentuk perseroan maka dalam pos modal
sekurang-kurangnya akan dijumpai dua pos yaitu: modal saham dan laba yang ditahan.[5]
C. 
Penyusunan
Laporan Keuangan Neraca
Susunan
dan neraca tidak akan seragam diantara perusahaan tergantung pada tujuan yang
akan dicapai. Pada umumnya neraca disusun dalam bentuk skontro dan vertikal.
Berikut contohnya: [6]
1.    Bentuk
skontro
| 
AKTIVA 
Aktiva
  lancer                       Rp xxx 
Investasi                              Rp xxx 
Aktiva
  tetap                         Rp xxx 
Intangiable                           Rp xxx  Aktiva lain-lain                    Rp xxx 
Total
  Aktiva | 
PASSIVA 
Utang
  Lancar                              Rp xxx 
Utang
  jangka panjang                 Rp xxx  Utang lain-lain                            Rp xxx  Total utang                                 Rp xxx 
Modal                                         Rp
  xxx 
Modal
  saham                              Rp xxx  
Laba
  ditahan                              Rp
  xxx 
Total
  passiva dan modal            Rp xxx | 
2.    Bentuk
vertikal
| 
AKTIVA 
Aktiva lancar: 
Kas                                                                                                 
                                Rp
  xxx 
Surat berharga                                                                                                              
  Rp xxx 
Wesel tagihan                                                                         
                                        Rp xxx 
Piutang dagang                                                                                                             
  Rp xxx 
Persediaan                                                                     
                                                 Rp
  xxx 
Persekot biaya                                                                                                              
  Rp xxx    
                                                  
  Total aktiva lancar                                                                        
  Rp xxx 
Investasi: 
Obligasi
  negara                                                                                                           
  Rp xxx   
                                                                                                                                                         Rp
  xxx 
Aktiva tetap: 
Tanah                                                                                                         
                   Rp xxx 
Bangunan                                                                                                                    
  Rp xxx 
Akumulasi
  penyusunan                                                                               
                  Rp xxx 
Mesin                                                                                                                          
  Rp xxx  Perabot                                                                                         
                                 Rp xxx 
 Total aktiva tetap                                                                                                                           
  Rp xxx 
Intangiable: 
Goodwill                                                                                                                       Rp
  xxx 
Patent                                                                                                                           
  Rp xxx  Beban yang ditangguhkan/total aktiva
  tetap                                                                 
  Rp xxx 
Aktiva
  lain-lain                                                                                                             Rp xxx 
                           TOTAL AKTIVA                                                                                             
  Rp xxx 
PASSIVA 
Utang lancar: 
Utang dagang                                                                                                                 
  Rp xxx 
Wesel bayar                                                                                                                    
  Rp xxx 
Biaya yang
  harus dibayar                                                                                         
        Rp xxx 
Utang pajak                                                                                                                    
  Rp xxx 
Penerimaan
  dimuka                                                                                          
                Rp xxx   
Total utang
  jangka panjang                                                                                                            
  Rp xxx 
Utang jangka
  panjang: 
Utang hipotik                                                      
                                                              Rp
  xxx 
Utang obligasi                                                                                                                 
  Rp xxx   
                                                   
                                                                                                         Rp
  xxx 
Modal: 
Modal saham                                                                                                                  
  Rp xxx 
Laba ditahan                                                                                                                   
  Rp xxx  Rp xxx 
TOTAL PASSIVA                                                                                                                    
  Rp xxx | 
D. 
Analisis Laporan
Keuangan Neraca
Neraca adalah suatu daftar keuangan
yang memuat ikhtisar tenteng harta, uang, dan modal suatu unit usaha atau usaha
atau perusahaan pada suatu saat tertentu, biasanya pada penutupan hari terakhir
dari suatu bulan atau satu tahun.[7]
Neraca menyediakan informasi tentang sifat dan jumlah investasi dalam sumbar perusahaan,
kewajiban kepada kreditur perusahaan, dan sisa kepemilikan dalam kekayaan
berrsih perusahaan. Sumbangan neraca terhadap laporan keuangan dengan
menyediakan suatu dasar untuk:[8]
1.    Menghitung
tingkat pengembalian (rate of retum).
2.    Menilai
struktur modal perusahaan (capital structures).
3.    Menetapkan
likuiditas dan fleksibilitas (liquidity and flexibiliti) keuangan perusahaan.
Neraca merupakan laporan keuangan
utama memberikan informasi tentang posisi keuangan pada suatu saat, menyajikan
dua bagian pokok yaitu: aktiva dan pasiva.
Yang dimaksud dengan aktiva adalah
jumlah harta/kekayaan yang dimiliki perusahaan, sedangkan pasiva adalah jumlah
kewajiban-kewajiban perusahaan atau sumber yang digunakan untuk memperoleh
aktiva tersebut.[9] Neraca
adalah laporan yang sistematis tentag aktiva, utang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu.[10]
BAB 
III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Laporan keuangan adalah
laporan tertulis yang memberikan informasi tentang posisi keuangan dan
perubahan-perubahanya serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.
Pos dalam keuangan
neraca dibagi menjadi tiga yaitu: Aktiva, Utang, Modal:
1.      Aktiva
terbagi menjadi dua yaitu: aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. 
2.      Utang
terbagi menjadi dua yaitu: utang lancar jangka pendek dan utang jangka panjang.
Penyusunan laporan
keuangan neraca dibagi menjadi dua yakni: bentuk skontro dan vertikal.
Neraca adalah suatu
daftar keuangan yang memuat ikhtisar tenteng harta, uang, dan modal suatu unit
usaha atau usaha atau perusahaan pada suatu saat tertentu, biasanya pada
penutupan hari terakhir dari suatu bulan atau satu tahun.
B.  Saran
Penulis telah berusaha
menyelesaikan makalah dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Maka, penulis sangat mengharapkan
saran terutama dari dosen kami dan juga para pembaca untuk membantu demi
membangun kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Lili
M. Sodeli, Dasar-Dasar Akuntansi (Jakarta: Bumi Aksara, 2014)
Setia Mulyawan, Manajemen
Keuangan (Bandung: Pustaka Setia, 2015)
Imam Santoso, Akuntansi
Keuangan Menengah, (Bandung: PT. Rafika Aditama, 2010)
Amin Widjaja Tunggal, Dasar-Dasar
Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Rineka Cipta, 1995)

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar