MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar-Dasar Manajemen
Dosen Pengampu : Rakhil Fajrin, M.Pd.I
Oleh
:
1. DEWI MARTALIA KURNIASARI
2. ROISATUL HAMIDAH
PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W yang diutus sebagai rahmat untuk sekalian
alam dan membimbing umat ke jalan yang lurus.
Ribuan terima kasih kami ucapkan
kepada :
1.
Ibu Rakhil Fajrin, M.Pd.I yang telah memberikan pengarahan atas terselesaikannya makalah ini.
2.
Pihak-pihak yang membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
3.
Teman-teman semester II.
Makalah ini
disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen. Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan sehingga kami sangat
berharap akan adanya kritik dan saran guna perubahan yang lebih baik kedepannya. Kendati demikian, kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata, permohonan maaf kami haturkan atas segala kekurangan dalam makalah
ini.
Tanjunganom, 10 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah ................................................................................... 1
C.
Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Sarana dan Pasarana Pendidikan....................... 2
B.
Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.......................................... 2
C.
Siklus Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan............................4
D.
Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.......................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan
dukungan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan material pendidikan yang sangat penting. Banyak sekolah yang memiliki
sarana dan prasarana yang lengkap sehingga
sangat menunjang proses pendidikan
di sekolah. Baik guru maupun siswa, merasa terbantu dengan adanya
fasilitas tersebut.
Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak
berlangsung lama. Tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana tidak
dapat dipertahankan secara terus menerus. Sementara itu, bantuan sarana dan
prasarana pun tidak setiap saat datang. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya
pengelolaan sarana dan prasarana secara baik agar kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana pendidikan dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lebih
lama.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik
beberapa masalah, yaitu:
1. Bagaimanakah
pengertian manajemen sarana dan prasarana pendidikan?
2. Bagaimanakah
klasifikasi sarana dan prasarana pendidikan?
3. Bagaimanakah
siklus atau proses pada manajemen sarana dan prasarana?
4. Bagaimanakah
prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan?
C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui
dan memahami pengertian manajemen sarana
dan prasarana pendidikan.
2. Mengetahui
dan memahami klasifikasi sarana dan
prasarana pendidikan.
3. Mengetahui
dan memahami siklus atau proses pada manajemen sarana dan prasarana.
4. Mengetahui
prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Manajemen berasal dari kata to manage yang
artinya mengatur. G.R Terry menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang
khas yang terdiri dari tindkan perencanaan, pengarahan, dan pengendalian, yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya.[1]
Jika diaplikasikan pada manajemen penyelenggara pendidikan sekolah, pengertian
manajemen adalah sebagai usaha pemimpin sekolah untuk memperoleh hasil dalam
mencapai tujuan program sekolah melalui usaha orang lain, dengan proses dan
prosedur, perangsangan, pengorganisasian, pengarahan dan pembinaan pada
pelaksanaan dengan memanfaatkan meterial dan fasilitas. (Rukmana dan Yati,
2001:37)
Depdiknas
telah membedakan antara sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana
pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Berkaitan dengan ini,
prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Penekanan pada pengertian
tersebut ialah pada sifatnya, sarana bersifat langsung, dan prasarana bersifat
tidak langsung dalam menunjang pendidikan.
Dengan begitu manajemen sarana dan prasarana
dapat diartikan sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen
yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang proses pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Proses tersebut meliputi
perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. Dimana
kelimanya membentuk siklus manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
B. Klasifikasi
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Sarana
pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu berdasarkan habis
tidaknya, berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses
pembelajaran. Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam yaitu sarana
yang habis dipakai dan sarana yang tahan lama. Sedangkan dari bergerak tidaknya
terdapat sarana bergerak dan sarana tidak bergerak. Sementara dari sisi hubungan
sarana tersebut terhadap proses pembelajaran ada tiga macam, yaitu alat
pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran. Secara sederhana dapat dilihat
pada bagan berikut.
Sarana Pendidikan
|
Bergerak Tidaknya
|
Hubungan dalam
Proses Pembelajaran
|
Habis Tidaknya
|
Habis Pakai
|
Tahan Lama
|
Alat Pelajaran
|
Media Pembelajaran
|
Alat Peraga
|
Bergerak
|
Tak Bergerak
|
Sarana
pendidikan yang habis dipakai merupakan bahan atau alat yang apabila digunakan
dapat habis dalam waktu yang relatif singkat. Seperti kapur tulis, tinta
printer, ataupun kertas. Sementara sarana yang tahan lama meski terus dipakai
seperti meja, kursi, dan komputer.
Sarana
pendidikan yang termasuk bergerak adalah sarana yang dapat digerakkan atau
dipindah tempatkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya meja, kursi,
lemari arsip, dan alat-alat praktik. Sedangkan sarana tidak bergerak merupakan
sarana yang tidak dapat dipindahkan atau sangat sulit dipindahkan seperti aliran
listrik, atau aliran air dari PDAM.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, sarana pendidikan dibedakan menjadi tiga,
yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran. Alat pelajaran
adalah alat yang secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran, seperti
buku dan alat tulis. Alat peraga merupakan alat penunjang guna memberikan
pemahaman yang nyata kepada peserta didik. Sehingga materi pembelajaran dapat
dipahami secara konkret. Contoh alat peraga seperti alat peraga berupa organ
tubuh manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sementara media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang berfungsi
sebagai perantara dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat berupa
tiga jenis, yaitu visual, audio, dan audio visual.
Prasarana
pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu prasarana
langsung dan tidak langsung.
Prasarana
Pendidikan
|
Prasarana Langsung
|
Prasarana Tak
Langsung
|
Prasarana
langsung adalah prasarana yang secara langsung digunakan dalam proses
pembelajaran seperti ruang kelas dan laboratorium. Sedangkan prasarana tak
langsung adalah prasarana yang tidak digunakan dalam proses pembelajaran tapi
sangat menunjang proses pembelajarn contohnya adalah ruang kantor, ruang kepala
sekolaah, UKS, dan tempat parkir.
C. Siklus
Manajemen Sarana dan Prasarana
Siklus Manajemen Sarana dan Prasarana
Dari
bagan diatas dapat kita lihat bahwa proses manajemen sarana dan prasarana
diawali dengan perencanaan. Proses ini dilakukan untuk mengetahui sarana dan
prasarana apa saja yang dibutuhkan oleh sekolah. Proses berikutnya adalah
pengadaan, yakni serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan
prasarana sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Kemudian proses
pengaturan, dimana didalamnya terdapat proses inventarisasi, penyimpanan, dan
pemeliharaan. Dilanjutkan dengan proses penggunaan, yaitu pemanfaatan sarana
dan prasarana pendidikan untuk mendudkung
proses pendidikan. Dalam proses ini harus diperhatikan prinsip efektifitas dan
efisiensinya. Dan terakhir adalah penghapusan, yaitu menghilangkn sarana dan
prasarana yang telah habis masa pakainya dari daftar inventaris. Secara rinci,
proses manajemen sarana dan prasarana adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Perencanaan adalah kerangka dari suatu yang
akan dilakukan pada masa depan. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
merupakan proses perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran,
daur ulang, rekondisi/rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Proses ini hendaknya
melibatkan unsur-unsur penting di sekolah guna meningkatkan kematangan rencana
yang mana dapat meminimalisir kesalahan dan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pengadaan sarana dan prasarana. Dalam kegiatan perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan , ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yakni
:
a.
Perencanaan
pengadaan harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan
kualitas belajar mengajar.
b.
Perencanaan
harus jelas, dengan tolak ukur kejelasannya:
1.
Tujuan
dan sasaran yang harus dicapai serta ada penyusunan perkiraan anggaran.
2.
Jenis
dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.
Petugas
pelaksana tindakan/kegiatan
4.
Bahan
dan peralatan yang dibutuhkan.
5.
Kapan
dan dimana kegiatan akan dilaksanakan
6.
Rencana tersebut
harus realistis, dalam artian rencana tersebut dapat dilaksanakan.
c.
Berdasarkan
atas kesepakatan dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terkait.
d.
Mengikuti
standar jenis, kuantitas, dan kualitas sesuai dengan skala prioitas.
e.
Perencanaan
pengadaan harus sesuai dengan anggaran yang disediakan.
f.
Mengiuti
prosedur yang berlaku.
g.
Mengikutsertakan
unsur orangtua murid.
h.
Fleksibel,
atau dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi, dan kondisi yang
tidak disangka-sangka.
i.
Dapat
didasarkan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5 tahun), dan
jangka panjang (10-15 tahun).
Selain
harus memenuhi persyaratan diatas, dalam perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana terdapat dua jenis, yaitu perencanaan pengadaan barang bergerak dan
perencanaan barang tidak beregerak.
a.
Perencanaan
Pengadaan Barang Bergerak
Barang bergerak dapat berupa berbagai macam
perlengkapan dan perabot sekolah. Dalam proses perencanaan pengadaan baran
bergerak, hendaknya melewati tahap-tahap berikut:
Langkah
pertama adalah menyusun daftar kebutuhan
sekolah dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis seluruh kebutuhan, baik
kebutuhan untuk masa sekarang maupun masa depan. Langkah kedua yaitu
memperkirakan biaya yang dibutuhkan. Langkah ketiga adalah menetapkan skala
prioritas berdasarkan dana yang disediakan dan urgensi kebutuhan. Langkah ke
empat adalah menyusun rencana pengadaan per triwulan lalu per tahun.
b.
Perencanaan
Pengadaan Barang Tidak Bergerak
1.
Tanah
Langkah-langkah perencanaan pengadaan tanah
meliputi:
a.
Menganalisis
kebutuhan tanah, tanah yang dipilih hendaknya sesuai dengan syarat dan hasil
analisis kebutuhan bangunan yang akan didirikan.
b.
Mengadakan
survei kondisi tanah.
c.
Mengadakan
survei harga tanah.
2.
Bangunan
Sebagai sarana atau tempat yang akan dibangun
untuk kegiatan belajar mengajar, gedung sekolah yang akan dibangun selain
memperhatikan segi kualitas juga harus memperhatikan kurikulum yang dijalankan
di sekolah.
2. Pengadaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan
berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuannya adalah untuk menunjang proses pendidikan
agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan cara pengadaannya, ada beberapa
cara dalam pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, yaitu:
a. Pembelian
Pembelian
merupakan cara yang umum dilakukan oleh sekolah jika kondisi anggaran sekolah
memungkinkan. Hal ini merupakan cara yang sangat mudah, terlebih jika dapat
mensiasati agar harga beli ditak terlalu mahal.
b. Produksi
Sendiri
Pengadaan
sarana dan prasarana dengan cara ini efektif dilakukan terutama untuk menekan
biaya dan meningkatkan kreatifitas siswa. Sarana yang dapat dibuat sendiri biasanya
merupakan kebutuhan yang sifatnya ringan seperti alat peraga, hiasan maupun
buku sekolah. Selain dapat digunakan untuk kalangan sendiri juga dapat dijual
ke sekolah lain.
c. Penerimaan
Hibah
Penerimaan
hibah ini dapat berasal dari pemerintah maupun pihak swasta. Misalnya adalah
penerimaan hibah tanah.
d. Penyewaan
Cara ini
cocok dilakukan apabila sarana dan prasarana yang dibutuhkan bersifat
sementara.
e. Peminjaman
Seperti
halnya penyewaan, jika kebutuhan sarana prasarana bersifat temporer cara ini
meupakan salah satu yang cocok, namun perlu dipertimbangkan akan efek buruk
seperti merusak nama baik sekolah jika
melakukan cara ini.
f. Pendaurulangan
Cara ini
dilakukan dengan memanfaatkan kembali barang bekas yang sudah tidak terpakai
untuk kepentingan sekolah. Jika dimungkinkan cara ini dapat dilakukan, juga
untuk meningkatkan efisiensi anggaran
g. Penukaran
Penukaran
dilakukan dengan cara menukarkan barang yang dimiliki sekolah, yang mana barang
tersebut sudah tidak dimanfaatkan lagi, dengan barang dari pihak lain. Cara ini
dilakukan atas dasar saling membutuhkan sehingga dapat saling menguntungkan
kedua belah pihak.
h. Rekondisi/Rehabilitasi
Rekondisi/rehabilitasi
atau perbaikan dapat dilakukan untuk menggantikan bagian dari sarana prasarana
yang telah rusak sehingga dapat dimanfaatkan lagi sebagaimana mestinya.
Berdasarkan jenisnya pengadaan sarana dan
prasarana dibedakan menjadi lima, yakni:
a. Tanah
Pengadaan tanah dapat dilakukan dengan cara
membeli, menerima hibah, maupun menukar
b. Bangunan
Pengadaan
bangunan dapat dilakukan baik dengan cara mendirikan bangunan, membeli bangunan
jadi, menerima hibah dll.
c. Perabot
Perabot merupakan sarana pengisi ruangan
seperti meja, kursi, lemari, papan tulis, dan lain-lain. Ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dalam pengadaan perabot yaitu: segi antropometri,
ergonomi, estetika, dan ekonomi
d. Buku
Untuk mengadakan buku selain dengan membeli dapat
pula menerbitkan sendiri maupun menerima hibah.
e. Alat
Alat
yang merupakan sarana dan prasarana sekolah dapat berupa alat kantor maupun
alat pendidikan.
3. Pengaturan
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Setelah proses pengadaan dilakukan maka proses
manajemen sarana dan prasarana selanjutnya adalah proses pengaturan sarana dan
prasarana. Berikut akan diperinci tiga tahapan dalam proses pengaturan ini.
a. Inventarisasi
Inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan
menyusun sarana dan prasarana yang ada secara teratur, tertib, dan lengkap
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sarana dan prasarana yang berasal dari
pemerintah (milik negara) wajib diadakan inventarisasinya sesuai dengan
format-format yang telah ditentukan. Kepala sekolah bertanggungjawab atas
kegiatan inventarisasi. Melalui inventarisasi akan dapat diketahui dengan mudah
jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merk/ukuran, dan harga
barang-barang yang ada di sekolah.
Secara umum inventarisasi dilakukan sebagai
usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara khusus tujuan inventarisasi
yaitu:
1. Untuk
menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh sekolah.
2. Untuk
menghemat keuangan sekolah, baik dalam pengadaan maupun pemeliharaan dan
penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
3. Sebagai
bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk materi
yang dapat dinilai dengan uang.
4. Untuk
memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah.
b. Penyimpanan
Kegiatan penyimpanan merupakan kegiatan
menyimpan sarana dan prasarana agar kualitas dan kuantitasnya terjamin.
Kegiatan penyimpanan meliputi menerima barang, menyimpan barang, dan
mendistribusikan barang. Dalam hal ini
tentunya diperlukan gudang sebagai lokasi untuk penyimpanan.
c. Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, sarana
dan prasarana yang digunakan tentu akan
mengalami penyusutan kualitas dari waktu ke waktu. Sehingga diperlukan adanya
pemeliharaan. Pemeliharaan sarana dan prasarana disini merupakan kegiatan untuk
melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semuasarana dan prasarana selalu
dalam kondisi baik dan terhindar dari kerusakan. Pemeliharaan mencakup usaha
terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tetap dala kondisi baik.
Dalam kegiatan pemeliharaan, terdapat
beberapa macam pekerjaan, yaitu
perawatan rutin/berkala, pearawatan darurat, dan perawatan preventif. Tujuan
pemeliharaan diantaranya:
1. Mengoptimalkan
usia pakai peralatan, dimana semakin optimal usaia pakai akan menekan biaya
pengeluaran untuk mengadakan barang baru lagi.
2. Untuk menjamin kesiapan opersioanal peralatan untuk
memndukung kelancaran pekerjaan sehinga diperoleh hasil yang maksimal.
3. Untuk
menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pengecekan secara rutin
dan teratur.
4. Untuk
menjamin keselamatan orang atau siswa saat menggunakan alat tersebut.
4. Penggunaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Pengguanaan
dapat dikatakan sebagai kegiatan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan
untuk mendukung proses pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Ada dua
prinsip yang harus diterapkan dalam pengguanan sarana dan prasarana pendidikan yaitu prinsip
efektivitas dan efisiensi. Prinsip efektifitas berarti semua pemakaian
perlengkapan pendidikan harus ditujukan semata-mata untuk memperlancar tujuan
pendidikan. Sementra prinsip efisiensi berarti pemakaian semua perlengkapan
pendidikan secara hemat dan hati-hati, sehingga peralatan yang ada tidak mudah
habis, rusak, atau hilang.
5. Penghapusan
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan
kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional,
penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris karena
sarana dan prasarana sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran sekolah. Penghapusan sarana
dan prasarana pada dasarnya bertujuan untuk:
1. Mencegah
atau meminimalisir pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang
kondisinya semakin buruk, rusak, dan sudah tidak dapat digunakan lagi.
2. Meringankan
beban kerja pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan
ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak dapat dipergunakan lagi.
4. Membebaskan
barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.
D. Prinsip-Prinsip
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Sarana dan prasarana di sekolah harus
mencerminkan kurikulum sekolah. Hal ini karena pengadaan sarana dan prasarana
sekolah bertujuan untuk menunjang terlaksanakannya kurikulum. Menurut Hunt Pierce
dalam Endang H. dan Sukarti N, prinsip dasar dalam manajemen sarana dan
prasarana sekolah sebagai berikut.
1.
Lahan
bangunan dan perlengkapan perabot sekolah harus menggambarkan cita dan citra masyarakat seperti halnya yang
dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan.
2.
Perencanaan
lahan bangunan, dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah hendaknya
merupakan pancaran keinginan bersama dengan pertimbangan suatu tim ahli yang
cukup cakap yang ada di masyarakat.
3.
Lahan
bangunan dan perlengkapan-perlengkapa perabot sekolah hendaknya disesuaikan dan
memadai bagi kepentingan anak didik, demi terbentukya karakter mereka dan dapat
melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja, dan beremain sesuai
bakat mereka masing-masing.
4.
Lahan
bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolat serta alat-alatnya
hendaknya disesuaikan dengan kepentingan
pendidikan yang bersumber dari kepentingan serta kegunaan atau manfaat bagi
peserta didik dan guru.
5.
Sebagai
penanggung jawab harus membantu program sekolah secara efektif, melatih para
petugasa serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat
menyesuaikan diri serta melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi dan
profesinya.
6.
Seorang
penanggungjawab sekolah harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik
kualitatif maupun kuantitatif serta menggunakan dengan tepat fungsi bangunan
dan perlengkapannya.
7.
Sebagai
penanggungjawab harus mampu memelihara dan menggunakan bangunan dan tanah
sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan,
kebahagiaan, dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat.
8.
Sebagai
penanggungjawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang
dipercayakan kepadanya, melainkan harus memeprhatikan seluruh keperluaan
aat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya.[2]
BAB III
PENUTUP
A. AKesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan
sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen yang
secara langsung maupun tidak langsung menunjang
proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Sarana
pendidikan dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam yaitu sarana yang
habis dipakai dan sarana yang tahan lama. Menurut bergerak tidaknya terdapat
sarana bergerak dan sarana tidak bergerak. Sementara dari sisi hubungan terhadap
proses pembelajaran ada tiga macam, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan
media pembelajaran. Prasarana pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan tidak langsung.
Siklus atau proses manajemen sarana dan
prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan
penghapusan.
Prinsip manajemen sarana dan prasarana secara
sederhana yaitu sarana dan prasarana harus menggambarkan cita dan citra
masyarakat, perencanaannya merupakan pancaran dari keinginan bersama, dan harus
memadai juga disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan pendidikan. Sementara
penanggung jawab harus mampu membantu program sekolah secara efektif, baik
dalam hal SDM maupun aset yang dimiliki demi mewujudkan pendidikan yang
berkualitas bagi anak didiknya.
B. Saran
Kemampuan memanajemen merupakan hal yang sangat
diperlukan terutama ketika berada dalam sebuah leembaga, baik lembaga
pendidikan maupun kemasyarakatan. Dalam kaitannya dengan manajemen sarana dan
prasarana kemampuan ini mutlak diperlukan oleh seorang penanggung jawab sekolah
demi mancapai pendidikan yang berkualitas bagi anak didiknya. Semoga kita semua
sebagai calon pemangku jabatan penanggung jawab tersebut dapat benar-benar
bertanggung jawab, terutama dalam hal manajerial, karena semakin baik cara kita
memanajemen suatu lembaga, semakin baik pula lembaga yang kita kelola.
DAFTAR
PUSTAKA
Barnawi
& Arifin. 2014. Manajemen Sarana
dan Prasarana Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
[2] Barnawi
dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta:
Ar-Ruz Media, 2014) hlm 47-83.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar