Rabu, 22 November 2017

Asuransi BPJS boleh atau tidak menurut Islam??

Asuransi merupakan salah satu kebutuhan yang kini menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama pekerja maupun pegawai yang memperhatikan kepentingan kesehatannya. Salah satu asuransi yang dikembangkan oleh pemerintah adalah BPJS, baik kesehatan maupun ketenaga kerjaan dengan aturan, hak dan kewajibannya masing-masing.
Dengan adanya BPJS ini, menarik bagi kaum muslim untuk menguraikan bagaimana hukum dan tata pelaksanaan yang sesuai kaidah Islam. Dibawah ini, kami paparkan Hasil Pembahasan Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyyah Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama di Jombang Jawa Timur ( 1 s/d 5 Agustus 2015) tentang hukum BPJS kesehatan
Pertanyaan:
1. Apakah konsep Jaminan Kesehatan Nasional dan BPJS sesuai dengan syariat Islam?
2. Apakah program BPJS itu mengandung riba?
3. Bolehkah pemerintah mewajibkan keikutsertaan rakyat pada program BPJS?
4. Apakah boleh pemerintah menetapkan denda kepada peserta atas keterlambatan pembayaran iuran yang disepakati?
5. Bagaimana hukum investasi dana yang dilakukan oleh BPJS di berbagai sektor?
Jawaban:
1. BPJS yang merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat (UU BPJS Nomor 40/11) adalah sejalan dengan semangat dan tujuan At-Ta’min At-Ta’awuny (Jaminan Gotong-Royong), yaitu kesepakatan beberapa orang atas kesanggupan masing-masing pada persekutuan tertentu guna mengganti kerugian yang mungkin menimpa salah seorang dari mereka pada saat benar-benar terjadi bahaya (Musibah). Namun demikian, masih terdapat beberapa hal yang harus disempurnakan suapaya BPJS sesuai dengan konsep At-Ta’min At-Ta’awuny yang sesuai syariat Islam, yaitu:
a. Semangat dan tujuan BPJS yaitu pemeliharaan jaminan sosial di bidang kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan tanpa keuntungan (Non profit) harus dapat difahami dan disadari oleh seluruh peserta, sehingga tujuan kepesertaan BPJS membantu sesama tanpa berharap keuntungan benar-benar direalisasikan.
b. Dana BPJS harus dikelola menurut pengelolaan keuangan yang sesuai syariat Islam.
c. Kemungkinan dana yang terkumpul melebihi biaya yang dibutuhkan dijadikan sebagai infaq dan sedekah (tidak dikembalikan).
d. Kepesertaan hanya berlaku bagi warga negara yang sudah mampu memenuhi standard minimal kebutuhannya, sehingga warga miskin dan anak-anak tidak boleh diwajibkan menjadi peserta BPJS.
e. Harus dilakukan update data kepesertaan secara berkala mengenai status kemampuan peserta.
f. Pelayanan kepada peserta harus adil dan tidak diskriminatif.
2. Dalam program BPJS tidak mengandung unsur riba dan juga tidak identik dengan asuransi profit apabila semua ketentuan-ketentuan di atas dapat dipenuhi dengan konsisten.
3. Pemerintah boleh mewajibkan keikutsertaan pada program BPJS hanya terhadap warga negara yang sudah mampu memenuhi standard kebutuhan minimalnya (dengan harta atau penghasilan) dalam kurun waktu satu tahun dengan syarat anggaran negara di sektor kesehatan tidak mencukupi serta kadar iuran yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan peserta.
4. Pemerintah menerapkan denda keterlambatan diperbolehkan dan hanya berlaku bagi peserta yang masuk katagori mampu.
5. Investasi dana BPJS diberbagai sektor diperbolehkan apabila:
a. Terdapat peluang memperoleh keuntungan dan maslahah
b. Dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab.
c. Hasil keuntungan tetap dipergunakan sebagaimana peruntukan harta asal (jaminan sosial kesehatan)
d. Pengelolaannya seseuai ketentuan syariat Islam.
e. Harus diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila terjadi kerugian/kebangkrutan, maka yang bertanggung jawab adalah pihak pengelola (BPJS) jika hal itu terjadi akibat kecerobohan dalam menjalankan prosedur dan ketentuan diatas.
Referensi :
- Al Fiqhul Islami wa Adillatuhuu, ju V halaman 101:
ﺣُﻜْﻢُ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﻣَﻊَ ﺷَﺮِﻛَﺎﺕِ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ
ﺍَﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦُ ﺣَﺪِﻳْﺚُ ﺍﻟﻨَّﺸْﺄَﺓِ ، ﻓَﻘَﺪْ ﻇَﻬَﺮَ ﺑِﻤَﻌْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟْﺤَﻘِﻴْﻘِﻲُّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘَﺮْﻥِ ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊَ ﻋَﺸَﺮَ ﺍﻟْﻤِﻴْﻠَﺎﺩِﻱِّ ﻓِﻲْ ﺇِﻳْﻄَﺎﻟِﻴَﺎ ﻓِﻲْ ﺻُﻮْﺭَﺓِ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮِﻱِّ . ﻭَﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦُ ﻧَﻮْﻋَﺎﻥِ : ﺗَﺄْﻣِﻴْﻦٌ ﺗَﻌَﺎﻭُﻧِﻲٌّ ﻭَﺗَﺄْﻣِﻴْﻦٌ ﺑِﻘِﺴْﻂٍ ﺛَﺎﺑِﺖٍ
ﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦُ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻧِﻲُّ : ﻓَﻬُﻮَ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﻔِﻖَ ﻋِﺪَّﺓُ ﺃَﺷْﺨَﺎﺹٍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﺪْﻓَﻊَ ﻛُﻞٌّ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺍِﺷْﺘِﺮَﺍﻛًﺎ ﻣُﻌَﻴَّﻨًﺎ، ﻟِﺘَﻌْﻮِﻳْﺾِ ﺍﻟْﺄَﺿْﺮَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻗَﺪْ ﺗُﺼِﻴْﺐُ ﺃَﺣَﺪَﻫُﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺗَﺤَﻘَّﻖَ ﺧَﻄَﺮٌ ﻣُﻌَﻴَّﻦٌ . ﻭَﻫُﻮَ ﻗَﻠِﻴْﻞُ ﺍﻟﺘَّﻄْﺒِﻴْﻖِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟْﻌَﻤَﻠِﻴَّﺔِ .
ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ :
ﺣُﻜْﻢُ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻧِﻲِّ :
ﻟَﺎﺷَﻚَّ ﻓِﻲْ ﺟَﻮَﺍﺯِ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻧِﻲِّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ، ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻓِﻲْ ﻋُﻘُﻮْﺩِ ﺍﻟﺘَّﺒَﺮُّﻋَﺎﺕِ، ﻭَﻣِﻦْ ﻗَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻥِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ؛ ﻟِﺄَﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻣُﺸْﺘِﺮِﻙٍ ﻳَﺪْﻓَﻊُ ﺍﺷْﺘِﺮَﺍﻛَﻪُ ﺑِﻄِﻴْﺐِ ﻧَﻔْﺲٍ ﻟِﺘَﺨْﻔِﻴْﻒِ ﺁﺛَﺎﺭِ ﺍﻟْﻤَﺨَﺎﻃِﺮِ ﻭَﺗَﺮْﻣِﻴْﻢِ ﺍﻟْﺄَﺿْﺮَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﺗُﺼِﻴْﺐُ ﺃَﺣَﺪَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺘَﺮِﻛِﻴْﻦَ، ﺃَﻳًّﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻧَﻮْﻉُ ﺍﻟﻀَّﺮَﺭِ، ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ، ﺃَﻭِ ﺍﻟْﺤَﻮِﺍﺩِﺙِ ﺍﻟْﺠُﺴْﻤَﺎﻧِﻴَّﺔِ ...... ﺇﻟﺦ
- Shahih Muslim, juz XII halaman 300 :
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﺍﻟْﺄَﺷْﻌَﺮِﻱُّ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺃُﺳَﺎﻣَﺔَ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮْ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﺃُﺳَﺎﻣَﺔَ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲْ ﺑُﺮَﻳْﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲْ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺟَﺪِّﻩِ ﺃَﺑِﻲْ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻣُﻮْﺳَﻰ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ :
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺄَﺷْﻌَﺮِﻳِّﻴْﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺭْﻣَﻠُﻮْﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻐَﺰْﻭِ ﺃَﻭْ ﻗَﻞَّ ﻃَﻌَﺎﻡُ ﻋِﻴَﺎﻟِﻬِﻢْ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﺟَﻤَﻌُﻮْﺍ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻋِﻨْﺪَﻫُﻢْ ﻓِﻲْ ﺛَﻮْﺏٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﺛُﻢَّ ﺍﻗْﺘَﺴَﻤُﻮْﻩُ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻓِﻲْ ﺇِﻧَﺎﺀٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﺑِﺎﻟﺴَّﻮِﻳَّﺔِ ﻓَﻬُﻢْ ﻣِﻨِّﻲْ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
- Shahih Muslim, juz XVII halaman 19 :
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦُ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺍﻟﺘَّﻤِﻴْﻤِﻲُّ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲْ ﺷَﻴْﺒَﺔَ ﻭَﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻌَﻠَﺎﺀِ ﺍﻟْﻬَﻤْﺪَﺍﻧِﻲُّ ﻭَﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻟِﻴَﺤْﻴَﻰ ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻭَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺂﺧَﺮَﺍﻥِ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺶِ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﻧَﻔَّﺲَ ﻋَﻦْ ﻣُﺆْﻣِﻦٍ ﻛُﺮْﺑَﺔً ﻣِﻦْ ﻛُﺮَﺏِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻧَﻔَّﺲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻛُﺮْﺑَﺔً ﻣِﻦْ ﻛُﺮَﺏِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴَّﺮَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﻌْﺴِﺮٍ ﻳَﺴَّﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﺘَﺮَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﺳَﺘَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲْ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲْ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴْﻪِ
- Hasyiyah Ibn Qasim ‘Ala Tuhfatil Muhtaj fi Syarhil Minhaj, juz X halaman 264:
ﻓَﺎﻟْﺄَﻭْﺟَﻪُ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺘَﻮَﺟَّﻪَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭُﺟُﻮْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔِ ﺑِﺎﻟْﺄَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻤَﺬْﻛُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻃَﺐُ ﺑِﺰَﻛَﺎﺓِ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻓَﻤَﻦْ ﻓَﻀَﻞَ ﻋَﻨْﻪُ ﺷَﻲْﺀٌ ﻣِﻤَّﺎ ﻳُﻌْﺘَﺒَﺮُ ﺛَﻢَّ ﻟَﺰِﻣَﻪُ ﺍﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕُ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﺄَﻗَﻞِّ ﻣُﺘَﻤَﻮَّﻝٍ ﻫَﺬَﺍ ﺇﻥْ ﻟَﻢْ ﻳُﻌَﻴِّﻦْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﻗَﺪْﺭًﺍ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻋَﻴَّﻦَ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺇﻧْﺴَﺎﻥٍ ﻓَﺎﻟْﺄَﻧْﺴَﺐُ ﺑِﻌُﻤُﻮْﻡِ ﻛَﻠَﺎﻣِﻬِﻢْ ﻟُﺰُﻭْﻡُ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﺍﻟْﻤُﻌَﻴَّﻦِ ﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻈْﻬَﺮُ ﺗَﻘْﻴِﻴْﺪُﻩُ ﺑِﻤَﺎ ﺇﺫَﺍ ﻓَﻀَﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻤُﻌَﻴَّﻦُ ﻋَﻦْ ﻛِﻔَﺎﻳَﺔِ ﺍﻟْﻌُﻤُﺮِ ﺍﻟْﻐَﺎﻟِﺐِ
Referensi lain:
a. Bugyatul Mustarsyidin, halaman 253
b. Fathul Mu’in (Hamisy I’anatut Thalibin, juz VI halaman 182)
c. Bughyatul Mustarsyidin, halaman 142
d. Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro, juz III halaman 328
e. Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro, juz III halaman 331
f. Hasyiyah Al Bujairimy ‘Alal Khathib, juz III halaman 197

Kembali kepada Madzhab atau Kembali Quran Hadits ?

Kembali kepada Madzhab atau Kembali Quran Hadits ?




Melihat pertanyaan diatas, layaknya kita mendengar pertanyaan semacam :

"Kalau sakit, pergi ke dokter atau langsung buka buku kesehatan ?"

"Naik bis, percaya dengan sopir atau 'cerewet' dengan bermodal peta ?"

Sama juga jika ada yang mengatakan

"JANGAN PERCAYA KYAI ! JANGAN PERCAYA HABIB ! KEMBALILAH kepada QURAN dan HADITS ! Siapapun yang ngomong, asalkan yang diomongkan adalah QURAN dan HADITS, maka PASTI BENAR !"

----- DUUUAAARRR -----

Hehehe

Pernyataan semacam ini jika didengar oleh orang awam, seakan2 itu adalah pernyataan yang benar. Tapi jika dipahami lebih lanjut, justru itu adalah pernyataan yang KURANG AJAR

Hloh hloh, kenapa bisa 'kurang ajar' ?

Karena pernyataan seperti diatas, itu menandakan bahwa orang yang bertanya itu menuduh bahwa apa yang di lakukan dokter tidak sesuai dengan buku kesehatan.

Menuduh bahwa sopir itu tidak hafal jalan sehingga harus ia tuntun dengan peta yang ia bawa.

Dan menuduh para ULAMA itu tidak sesuai dengan Quran dan Hadits. Na'udzubillah.

Lebih lanjut, pertanyaan BESAR adalah :

"Siapa sebenarnya yang berkecimpung dan mempelajari Quran Hadits ? Ulama ataukah siapa ?"

_*Justru kita-kita (termasuk saya juga, dan masyarakat secara umum) yang "MEMAHAMI QURAN dan HADITS"  tanpa melalui "Ulama"  (Para Kyai, juga termasuk didalamnya) justru : "BERBAHAYA", sekali lagi... "BERBAHAYA*"

Simak hadits Nabi saw dibawah ini :
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان سفهاء الأحلام يقولون من خير قول البرية يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dari busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perhatikan, orang yang dibahas oleh Nabi Saw dalam hadits diatas adalah orang yang MEMBACA AL QURAN, tapi ia dianggap keluar dari agama. Siapa itu ?

Secara gamblang, Baginda Nabi Muhammad menyatakan mengenai orang yang "sok" memahami Quran dengan pikiran sendiri. Beliau saw. bersabda :

مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِرأيِهِ ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang berbicara tentang *Al Qur'an dengan PIKIRANNYA SENDIRI,* maka silahkan mengambil tempatnya di neraka (HR. Tirmidzi, Ahmad, Baihaqi, Thobroni)

مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa berbicara tentang *Al Qur'an TANPA DIDASARI ILMU,* maka silahkan mengambil tempatnya di neraka. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Nasai)

Lihat bagaimana ancaman Nabi saw bagi orang yang langsung *MENUJU ke QU'RAN dengan pikirannya sendiri,* tanpa didasari ilmu.

*Kesimpulan :*

1. Siapa yang paling memahami Al Quran sebagai Kalam Allah ? Tentu Nabi Muhammad !

 قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) "Jikalau engkau mencintai Allah, maka ikutilah saya (Nabi Muhammad). (QS. Al Imron : 31)

2. Siapa yang paling memahami Nabi Muhammad ?
Tentu para Sahabat !

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
Engkau harus berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah khulafaur rosyidin (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, Al Hakim)

3. Siapa yang paling paham tentang  Sahabat ? Tentu Ulama' Tabi'in serta Tabiut Tabi'in

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ( خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ)
Dari Abdullah bin Mas'ud ra. dari Nabi saw beliau bersabda : Sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian masa sesudah mereka, kemudian masa sesudah mereka. (HR. Bukhori Muslim)

Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim menerangkan :

"الصَّحِيحُ أَنَّ قَرْنَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّحَابَةُ ، وَالثَّانِي : التَّابِعُونَ ، وَالثَّالِثُ : تَابِعُوهُمْ" انتهى من " شرح النووي على مسلم " (16/85) .

Yang benar bahwa urutan yang disabdakan Nabi saw adalah (masaku yang dimaksut adalah) Sahabat, yang kedua adalah Tabi'in, yang ketiga adalah Tabi'ut Tabi'in.

hehe ternyata Nabi saw MEMERINTAHKAN kita untuk belajar melalui RANTAI KEILMUAN, bukan LANGSUNG "mengOTAK-ATIK" Quran dan Hadits sendiri.

Bahkan, bahkan...
Imam Bukhori yang HEBATnya luar biasa, Imam Muslim yang LUARBIASA hebat pun adalah seorang yang BERMADZHAB !

dan rasanya sangat sulit bahkan hampir mustahil ulama2 setelah tahun 150 H hingga sekarang yang TIDAK BERMADZHAB

فكان الإمام البخارى شافعيا،....، وكذالك إبن حزيمة والنسائي
Imam Bukhori bermadzhab Syafi'i begitu juga Ibnu Khuzaimah dan Nasai. (Risalatu ahlissunnah wal jama'ah hal 15, keterangan senada juga dapat ditemukan dalam Al-Imam Asy-Syafi’i bainal madzhabihil Qadim wal Jadid)

4. Perhatikan nih
*- Imam Hanafi lahir : 80 H*
*- Imam Maliki lahir : 93 H*
*- Imam Syafie lahir : 150 H*
*- Imam Hambali lahir : 164 H*
*- Imam Bukhori lahir : 194 H*
*- Imam Muslim lahir : 204 H*

Lalu setelah itu, muncul pemahaman baru yang *MENGHARAMKAN bermadzhab, yang JARGON nya AYO KEMBALI KEPADA QUR'AN dan HADITS,*
tapi faktanya dalam agama mereka mengikuti :

- Syeikh Ibnu Taimiyyah lahir : 661 H
- Ustadz Muhammad Abdul Wahhab (pendiri gerakan Wahhabi): 1115 H
- Ustadz Albani lahir : 1333 H (wafat tahun 1420 H atau 1999 M)
- Ustadz Abdul Aziz bin Abdullah BIN BAZ lahir : 1330 H (wafat tahun 1420 H atau 1999 Masehi)
- Ustadz Muhammad bin Sholih AL 'UTSAIMIN lahir : 1928 M (wafat 2001 M)

"Apakah Ulama-Ulama yang meninggal tahun 2000-an Masehi dapat disebut sebagai Ulama SALAF ?"

Jadi, *MASIH MAU DIBOHONGI* oleh paham2 baru? Sudah ikut kyai NU aja...

Wallahu a'lam bis showaab

Sumber: Grup WA BMNU

Situs-situs Salafi-Wahabi yang dideteksi oleh Tim Cyber NU

Akhir-akhir ini media sosial semakin sering dijadikan rujukan dalam mencari penjelasan,  baik ilmiah maupun yang berkaitan dengan agama. Sehubungan dengan hal tersebut, umat muslim tentunya juga tak kalah melek teknologi, namun sayangnya hal ini kerap dijadikan celah oleh mereka yang ingin menggiring opini muslim awam ke arah yang kurang selaras dengan keyakinan ahli sunnah wal jamaah. Oleh karena itu, di bawah ini kami tuliskan beberapa daftar situs Salafi-Wahabi yang dideteksi oleh Tim Cyber NU:

SITUS WAHABI TULEN:

1. Konsultasi Syariah http://konsultasisyariah.com
2. Rumaysho / Muhammad Abduh Tausikal http://rumaysho.com
3. Rodja Radio http://radiorodja.com
4. Asy-Syari’ah http://asysyariah.com
5. Kajian http://kajian.net
6. Muslim Daily http://muslimdaily.net
7. Muslimah http://muslimah.or.id
8. Penguasaha Muslim http://pengusahamuslim.com
9. An-Najah http://an-najah.net
10. Al Manhaj http://almanhaj.or.id
11. Pustaka Al Kautsar http://kautsar.co.id
12. Koepas http://koepas.org
13. HASMI http://www.hasmi.org
14. Muslim http://muslim.or.id
15. Salafy http://www.salafy.or.id
16. Salafy Balikpapan ttp://www.salafybpp.com
17. Salafy Cileungsi http://salafycileungsi.info
18. Salafy Cirebon http://salafycirebon.com
19. Salafy In http://salafy.in
20. Salafy Semarang http://salafysemarang.com
21. Salafy Makassar http://salafymakassar.net
22. Salafy Bulukumba http://salafybulukumba.com
23. Ahlussunnah Sukabumi http://ahlussunnahsukabumi.com
24. Ahlussunnah Web id http://www.ahlussunnah.web.id
25. Ahlussunnah Slipi http://ahlussunnahslipi.com
26. Ahlussunnah Kendari http://ahlussunnahkendari.com
27. Ma’had An Nur http://mahad-annur.com
28. Ma’had Al Faruq http://www.mahad-alfaruq.com
29. Ma’had Darus Salaf http://www.darussalaf.or.id
30. Ma’had As-Salafy http://mahad-assalafy.com
31. Korps Muballigh Salafy http://www.korpsmuballighsalafy.com
32. Forum Salafy http://forumsalafy.net
33. Adhwaus Salaf http://adhwaus-salaf.or.id
34. Al Manshuroh Cilacap http://almanshurohcilacap.com
35. Bismillah US http://bismillah.us
36. Kajian Wahhabi Banjar http://kajianbanjar.info
37. Ash-Showowaky (Papua) http://ash-shorowaky.net
38. Ibnu Taimiyah http://www.ibnutaimiyah.org
39. Bin Abbas http://binabbas.org/buletin
40. Al Mamujuwy http://al-mamujuwy.com
41. Al Muwahhidin http://www.almuwahhidiin.com
42. Daarul Hadits Sumbar http://www.daarulhaditssumbar.or.id
43. Pondok Jamil http://pondokjamil.com
44. Al Makassari http://almakassari.com
45. Al Bayyinah http://www.albayyinah.or.id
46. Tuk Pencari Al Haq http://tukpencarialhaq.com
47. Sunnah http://sunnah.or.id
48. LPPI Makassar http://www.lppimakassar.com
49. Pustaka Imam Syafi’i ala Wahhabi http://pustakaimamsyafii.com
50. Markaz Dakwah http://markazdakwah.com
51. Muslimafiyah http://muslimafiyah.com
52. Al Islamu http://alislamu.com
53. Syi’ar Tauhid http://syiartauhid.info
54. Yufid TV http://yufid.tv
55. Risalah Islam http://www.risalahislam.com
56. Oke Berdakwah http://www.okeberdakwah.org
57. Artikel Muslim http://www.artikelmuslim.com
58. Syi’ar Islam Aswaja http://www.syiarislamaswaja.com (Aswaja Palsu)
59. Info Kajian Sunnah http://infokajiansunnah.com
60. Al Ummah http://alummah.or.id
61. Tashfiyah http://tashfiyah.net
62. Ibnul Qayyim http://www.ibnulqoyyim.com
63. An-Nashihah http:://an-nashihah.com
64. Al Manshurah Purbalingga http://almanshuroh.net
65. Study Islam http://www.study-islam.web.id
66. Darul Ilmi http://www.darul-ilmi.com
67. Belajar Islam http://www.belajarislam.com
68. Gema Madinah http://gemamadinah.com
69. As-Sunnah Qatar http://assunnah-qatar.com
70. Kajian UNS http://www.kajian-uns.com
71. An-Nas Radio http://annashradio.com
72. Rindu Sunnah http://rindusunnah.com
73. Kajian Salaf http://kajiansalaf.com
74. Media Salafy http://mediasalaf.com
75. Fosma http://fosma.org
76. KaSurau http://www.kasurau.com
77. Salam Dakwah http://salamdakwah.com
78. Gen Syi’ah buatan Wahhabi http://www.gensyiah.com
79. Radio Muslim http://radiomuslim.com
80. Insan TV http://www.insantv.com
81. Firanda Al Wahhabi http://firanda.com
82. Aris Munandar Al Wahhabi http://ustadzaris.com
83. Abu Mushlih http://abumushlih.com
84. Novi Effendi http://www.novieffendi.com
85. Dzikra / Ali Musri Semjan http://dzikra.com
86. Manisnya Iman / Abdullah Taslim http://manisnyaiman.com
87. Tunas Ilmu / Abdullah Zen http://tunasilmu.com
88. Dzulqarnait NET http://dzulqarnain.net
89. Abu Fawwaz / Muhammad Washito Asy-Syirboony http://abufawaz.wordpress.com
90. Cinta Sunnai / Abu Yahya Badrussalam http://cintasunnah.com
91. Dakwah Sunnah / Ahmad Zainuddin http://www.dakwahsunnah.com
92. Kholid Syamhudi http://ustadzkholid.com
93. Kajian Islam ala Wahhabi / Abdullah Shaleh Hadrami http://kajianislam.net
94. Addariny’s — Centre / Musyaffa Ad Darini http://addariny.wordpress.com
95. Telaga Hati Online / Abu Zubair http://abuzubair.net
96. Kajian Said / Sa’id Yai Ardiyansyah http://kajiansaid.wordpress.com
97. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi  http://abiubaidah.com
98. Muslim Al Atsari  http://ustadzmuslim.com
99. Dony Arif Wibowo / Abul Jauzaa http://abul-jauzaa.blogspot.com
100. Dakwah Tauhid / Abu Mushlih Ari Wahyudi, SSi. http://abumushlih.com
101. Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST http://ikhwanmuslim.com
102. Abu Salma Al Atsari http://abusalma.wordpress.com
103. Abu Salma Al Atsari http://abusalma.net (versi baru)
104. Kang Aswad / Yulian Purnama (http://kangaswad.wordpress.com
105. Didik Suyadi / Abu Karimah http://abukarimah.wordpress.com
106. Abu Khaleed Resa Gunarsa http://sabilulilmi.wordpress.com
107. Majelis Ilmu http://www.majelisilmu.com
108. Dakwah Satu http://dakwahsatu.com
109. Tanya Syi’ah http://www.tanyasyiah.com

Beberapa dari situs-situs Salafi-Wahabi tersebut memakai nama Ahlussunah wal jamaah, Aswaja, Islam, Muslim, Muslimah, Imam Syafi'i, dan Syari'ah untuk mengelabui orang-orang awam agar mengikuti pendapat mereka.

Sumber: Grup WA Bahtsul Masa'il NU 1

Senin, 04 September 2017

Belajar, Mengajar dan Pembelajaran

Belajar, Mengajar dan Pembelajaran
Makalah  
Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI

DosenPengampu : Mukani, M.Pd.I.




Oleh :

1.    Apriliana
2.    Nailatun nihayatan ni’ami



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
KREMPYANG TANJUNGANOM NGANJUK
JAWA TIMUR
2017


KATA PENGANTAR

AlhamdulillahiRobbil’alamin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat RobbilSamawatiwalArd yang senantiasa mencurahkan lipatan kasih sayang dalam debaran nadihinggayaumusSa’ah.
Sholatullahma’aSalamuhu semoga senantiasa mengalir keharibaan Habibullahnabimuhammad SAW. Dan menetes pula pada umatnya yang mengharapkan beliau sebagai SidjulQolbi fi DunyailaYaumilQiyamah.
Selanjutnya karyatulis sederhana ini mengharap agar karya sederhana ini dapat bermanfaat khususnya untuk dirisendiri dan umumnya untuk orang lain. Dengan terselesaikannya tugas makalah yang berjudul Belajar, Mengajar dan Pembelajaran yang merupakan tugas semester III dari matakuliah Filsafat Pendidikan

Dengan terselesainya makalah ini kami berterimakasih kepada :
1.     Bpk.H. M. BurhanuddinUbaidillah, Lc. M. Ag. Selaku ketua STAIDA
2.     Bpk. Mukani, M.Pd.I.  selaku dosen pengampu
3.     Semua pihak yang ikut andil dalam penyusunan karya ini

Semoga magfiroh Allah SWT senantiasa memeluk mereka dimanapun berada. Amin.
Sebagaimana usia biasa tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan pada penyusunan karya ini, maka penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi tersempurnakanya karya ini.




Krempyang, 01 Februari  20117







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. LatarBelakang............................................................................................ 1
B. RumusanMasalah........................................................................................ 1                   
C. TujuanMakalah........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A.     Pengertian Belajar ...................................................................................... 2
1.      Makna Belajar....................................................................................... 2
2.      Jenis-jenis Belajar ............................................................................... 3
3.      Prinsip Belajar ……………………………………………………… 4
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi …………………………………. 5
B.      Pengertian Mengajar................................................................................... 5
1.      Pendekatan…………………………………………………………... 5
2.      Model Mengajar ……………………………………………………. 6
3.      Prinsip Mengajar …………………………………………………… 6
C.     Pengertian Pembelajaran……………………………………………….... 7
1.      Makna Pembelajaran………………………………………………… 7
2.      Jenis-jenis Pembelajaran ……………………………………………. 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 9
A. Kesimpulan................................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10



 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa. Atau dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar, dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja,akan tetapi lebih ditekankan kepada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa pentingnya melakukan belajar, mengajar dan pembelajaran.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Belajar?
2.      Apa yang dimaksud dengan Mengajar?
3.      Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran?


C.     Tujuan Masalah
1.      Mengetahui apa yang di maksud dengan Belajar.
2.      Mengetahui apa yang di maksud dengan Mengajar.
3.      Mengetahui apa yang di maksud dengan Pembelajaran.












BAB II
PEMBAHASAN
   Pendidikan adalah segala pengalaman belajar, mengajar dan pembelajaran yang ada serta berlangsung dalam lingkungan setiap individu.
A.    Pengertian Belajar
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang di selenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara terus menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak akan mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak di didik atau diajar oleh manusia lainya. Bayi yang baru lahir telah membawa beberapa naluri atau insting dan potensi-potensi yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, naluri dan potensi-potensi tersebut tidak akan berkembang baik tanpa pengaruh dari luar, yaitu campur tangan manusia lain.[1]
1.      Makna Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi baik yang bersifat explisit maupun implicit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam komponen ini meliputi toeri tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul pengembangan kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif integral. Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, prilaku dan katrampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Untuk menangkap isi dan pesan belajar maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.[2] Berikut ini di jelaskan secara ringkas makna belajar menurut pandangan para ahli pendidikan dan psikologi
a.       Belajar menurut pandangan Skinner
Belajar menurut pandangan B. F. Skinner adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu prilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responya menurun. Jadi belajar adalah suatu perubahan dalam kemungkinan, atau peluang terjadinya respon.[3]

b.      Belajar menurut pandangan Robert M. Gagne
Menurut Robert M. Gagne (1970) belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan, stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Setelah belajar orang mamiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Dengan demikian dapat ditegaskan, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, dan menjadi kapabilitas baru. Belejar terjadi bila ada hasilnya yang dapat diperlihatkan, anak-anak demikian juga orang dewas dapat mengingat kembali pengetahuan yang telah pernah dipelajarinya.
c.       Belajar Menurut Pandangan Piaget
Jean piaget seorang psikolog Swiss (1896-1980) mempelajari, berpikir pada anak-anak. Menurutnya ada dua proses yang terjadi dalam perkembangan dan pertumbuhan kognitif anak yaitu proses “assimilation”, dalam proses ini menyesuaikan atau mencocokkan informasi yang baru itu dengan apa yang telah ia ketahui dengan mengubahnya bila perlu. Dan proses “accommodation”, yaitu anak menyusun dan membangun kembali atau mengubah apa yang telah diketahui sebelumnya sehingga informasi yang baru itu dapat disesuaikan dengan lebih baik. 
Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si pembelajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan baru. Dari situ munculah proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada ketrampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi seperti skill, presepsi, emosi, proses berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan informasi.
2.      Jenis-Jenis Belajar
Jenis-jenis belajar bisa dikelompokan berdasarkan tujuan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang ditempuh dalam belajar, teknik atau metode belajar, dan sebagainya.
a. Jenis Belajar Menurut A. De Block
Jenis belajar menurut fungsi psikis
1)      Belajar Dinamik. Bentuk belajar ini ciri khasnya terletak dalam belajar menghendaki sesuatu secara wajar, sehingga orang tidak menghendaki sembarang hal. Berkehendak adalah suatu aktivitas psikis yang didasari dan dihayati.[4]
2)      Belajar Afektif. Cirri khas belajar ini adalah menghayati dari nilai objek-objek yang dihadapi melalui alam perasaan, baik berupa orang, benda maupun peristiwa. Serta mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar.
3)      Belajar Kognitif . yaitu orang belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi baik itu orang, benda, maupun peristiwa. Objek ini dipresentasikan dalam diri orang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang.
4)      Belajar Sensori motorik. Cirri khas belajar terletak pada belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri, baikaktivitas mengamati melalui alat-alat indra (sensorik), maupun bergerak dan menggerakkan (motorik).[5]
Bentuk belajarmenurut materi yang dipelajari.
1)      Belajar Teoritis. Jenis belajar ini bertujuan untuk mendapatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakanuntuk memecahkan suatu problem.
2)      Belajar Teknis. Belajar ini mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi keseluruhan.
3)      Belajar Sosial. Belajar ini bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhanya.
4)      Belajar Estetis. Belajar ini bertujuan membentuk kemampuan menciptakandan menghayati keindahan di berbagai bidang keindahan.[6]
Dari semua jenis-jenis belajar di atas sebenarnya masih banyak jenis-jenis belajar lainya yang tidak mungkin kami sebutkan semuanya.
3.      Prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah konsep-konsep ataupun asas (kaidah dasar) yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar ini mengandung maksud bahwa pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan baikapabila dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Sebagaimana prinsip berikut:
a.       Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
b.      Belajar harus dapat menimbulkan “reinforcement” dan motifasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
c.       Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
d.      Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkunganya.
e.       Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus di capai.
f.       Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
4.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan. Menurut Purwanto (2002) berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktoryang dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut:
a.       Factor kematangan atau pertumbhuhan
b.      Factor kecerdasan atau intelegensi
c.       Factor latihan dan ulangan
d.      Factor motivasi
e.       Factor pribadi
f.       Factor keluarga atau keadaan rumah tangga
g.      Factor guru dan cara mengajarnya
h.      Factor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar
i.        Factor lingkungan dan keadaan yang tersedia
j.        Factor motivasi social.[7]
B.     Pengertian Mengajar
Mengajar dapat dipahami sebagai praktik menularkan informasi untuk proses pembelajaran. Mengajar merupakan gaya penyampaian dan perhatian terhadap kebutuhan para pembelajar/siswa yang diterapakan diruang kelas atau lingkungan mana pun dimana pembelajaran tersebut terjadi.[8]
Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung berpendapat bahwa mengajar adalah suatu kegiatan yang menyangkut mengenai pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata, yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuanya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis dan objektif, serta trampil dalam mengerjakan sesuatu, misalnya trampil membaca, menulis, dan ketrampilan lainya.  Sedangkan menurut K.H. Dewantara berpendapat bahwa mengajar itu adalah sebagian dari pendidikan, dengan cara memberikan ilmu pengetahuan serta kecakapan. Menurut Oemar Hamalik (1992:1), mengajar diartikan sebagai usaha pemberian bimbingan kepada siswa untuk belajar. Dengan kata lain mengajar adalah menciptakan lingkungan dan berbagai kemudahan belajar bagi siswa. Sedangkan Nana Sudjana (1989:7) mengatakan bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar.[9] Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan terencana untuk membimbing dan mengawasi siswa dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
1.      Pendekatan dalam Mengajar
Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan model-model mengajar yang di pandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Sebagai berikut:
a.       Pendekatan Inquiry
Pendekatan model ini bertolak belakang dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya proses mengajar harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendekatan ini merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagaisubjek yang belajar.
b.      Pendekatan Tingkah Laku
Beberapa istilah yang digunakan dalam pendekatan ini antara lain behavioral modification, behavioral therapy, social learning theory. Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar behaviorisme. Tingkah laku individu pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respons yang diberikan kepada individu. Dalam pendekatan tingkah laku dimulai dari menyusun tahapan mengajar (strategi) yang digunakan dalam pembelajaran.[10]
2.      Model metode mengajar
Metode pembelajaran memiliki banyak macam-macam dan jenisnya, setiap jenis metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tidak hanya menggunakan satu metode saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa metode yang sampai saat ini masih banyak digunakan dalam proses belajar mengajar.
a. Metode Ceramah (Preaching Method)
b. Metode Diskusi
c. Metode Demontrasi ( Demonstration method )
d. Metode Percobaan ( Experimental Method )
e. Metode Karya Wisata
f. Metode Latihan Keterampilan
g. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching Method )
h. metode Tanya Jawab.
3.      Prinsip-prinsip mengajar
Seorang guru sebagai pengajar (Slameto, 1991:40) harus memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Konteks
Dalam belajar sebagian besar tergantung pada konteks belajar itu sendiri. Ciri-ciri konteks yang baik adalah membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis dan kuat sekali, terdiri dari pengalaman yang actual dan konkret. Pengalaman yang konkret dan dinamis merupakan alat untuk menyatakan pengertian yang sifatnya sederhana sehingga dapat ditiru untuk diulanginya.
b.      Fokus
Belajar yang penuh makna dan efektif harus diorganisasikan pada suatu fokus, pengajaran akan berhasil dengan penggunaan vokalisasi. Untuk mencapai proses yang efektif, harus dipilih fokus yang memiliki ciri-ciri yang baik, seperti: memobilisasi tujuan, memberi bentuk uniformitas pada belajar, mengorganisasikan belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan.
c.       Sosialisasi
Kondisi sosial dalam suatu kelas banyak sekali pengaruhnya dalam proses belajar pada kelas tersebut. Sehingga dalam hal ini sosialisasi harus dilakukan. Sosialisasi yang baik akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya fasilitas sosial, perangsang, dan kelompok demokratis.
d.      Sequence
Dalam proses belajar mengajar dipandang sebagai suatu pertumbuhan mental, siswa dapat mengalami kegagalan atau mungkin juga sukses. Ciri-ciri sequence yang baik adalah pertumbuhan bersifat kontinyu, tergantung pada tujuan, tergantung pada munculnya makna, merupakan perubahan dari yang abstrak ke arah konkrit, sebagai gerakan dari kasar dan global ke arah yang membedakan, dan pertumbuhan itu merupakan transformasi.
e.       Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan perubahan siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada perubahan tersebut. Kelima prinsip mengajar di atas haruslah diperhatikan oleh guru, agar guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa,sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Dan yang terpenting tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.[11]
C.     Pengertian Pembelajaran
Menurut "Wikipedia" pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
1.      Makna Pembelajaran
Sering dikatakan mengajar adalah mengorganisasikan aktivitas siswa dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan member fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru.
Menurut J.Drost,SJ berpendapat bahwa Proses belajar mengajar atau pembelajaran membantu pelajar mengembangkan potensi intelektual yang ada padanya. Proses pembelajaran yang juga merupakan proses pendidikan dilangsungkan di dalam lembaga yang mengadakan proses pembelajaran itu. Sedangkan D, Sudjana  berpendapat bahwa Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Dari pengertian tersebut nampak bahwa pembelajaran merupakan proses yang kompleks , di dalamnya mencakup proses/kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Kegiatan belajar terutma terjadi pada siswa dengan segala aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sedangkan kegiatan mengajar diperankan oleh guru atau dosen dalam perannya sebagai fasilitator dan desainer proses pembelajaran.[12]
2.      Jenis-jenis Pembelajaran
Berikut ini adalah jenis-jenis pembelajaran
a.       Pembelajaran interaksi social. Pembelajaran ini menekan kan terbentuknya hubungan antara individu / siswa yang satu dengan siswa yang lainya sehingga dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan social individu, dengan individu lainya. Misalkan seperti diskusi dalam kelas, serta kerja kelompok.
b.      Pembelajaran alam sekitar. Alam sekitar tidak berbeda untuk anak maupun orang dewasa, segala kejadian di alam sekitarnya merupakan sebagian dari kehidupanya sendiri seperti kelahiran, kematian, gotong royong dan lain-lain. Alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosional sehingga anak menaruh perhatian yang spontan terhadap alam sekitarnya.
c.       Pembelajaran individual. Sejak lama diketahui adanya perbedaan diantara berbagai individu siswa yang tidak dapat tiada harus diperhatikan. Pembelajaran secara individual tampak pada prilaku atau kegiatan guru dalam mengajar yang menitik beratkan pada pemberian bimbingan belajar kepada masing-masing siswa secara individual, misalnya seperti pemberian tugas sekolah yang dikerjakan secara individu seperti memecahkan soal, melakukan pengamatan atau percobaan.
d.      Pembelajaran klasikal. Pembelajaran klasikal mencerminkan kemampuan utama guru yang kebanyakan menggunakan metode ceramah, karena pembelajaran klasikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang dalam hal ini dituntut kemampuanya menggunakan teknik penguatan dalam pembelajaran agar ketertiban belajar dapat diwujudkan. Kebanyakan belajar secara klasikal cenderung menempatkan siswa dalam posisi pasif, sebagai penerima bahan ajar.[13]





BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
1.      Belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si pembelajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan baru.
2.      Mengajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan terencana untuk membimbing dan mengawasi siswa dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.      Pembelajaran merupakan proses yang kompleks , di dalamnya mencakup proses/kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Kegiatan belajar terutma terjadi pada siswa dengan segala aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sedangkan kegiatan mengajar diperankan oleh guru atau doses dalam perannya sebagai fasilitator dan desainer proses pembelajaran
B.     SARAN

Dengan terselesaikannya makalah ini mengajak kita untuk menyelami lebih dalam tentang  Strategi pembelajaran. Kami berharap masyarakat dapat menjadikan ini sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pendekatan kita dalam menangani serta menciptakan strategi pembelajaran yang efisien. Serta meningkatkan mutu pendidikan dimasa sekarang. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.












DAFTAR PUSTAKA


Ø  M.Thobroni.2015.Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ø  Syaiful Sagala.2014.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta Cv.
Ø  Yatim Rianto.2009.Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ø  M.Thobroni.2015.Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ø  Miftahul Huda.2015.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ø  Ahmad Tahfsir.2013.Metodologi Pengajaran Agama Islam.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




[1] M.Thobroni,Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik,(Yogyakarta,Ar-Ruzz Media: 2015)15
[2] Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung,Alfabeta Cv: 2014)11
[3] Ibid,13
[4] Yatim Rianto,Paradigma Baru Pembelajaran,(Jakarta,Kencana Prenada Media Group: 2009)48
[5] Ibid,49
[6]Ibid,59
[7] M.Thobroni,Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik,(Yogyakarta,Ar-Ruzz Media: 2015)30
[8] Miftahul Huda,Model-model Pengajaran dan Pembelajaran,(Yogyakarta,Pustaka Pelajar: 2015)6
[9] Ahmad Tahfsir,Metodologi Pengajaran Agama Islam,(Bandung,PT Remaja Rosdakarya: 2013)7
[10]Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung,Alfabeta Cv: 2014) 200
[11] Ibid, 56
[12] Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung,Alfabeta Cv: 2014)61
[13] ibid, 186