Rabu, 22 November 2017

Asuransi BPJS boleh atau tidak menurut Islam??

Asuransi merupakan salah satu kebutuhan yang kini menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama pekerja maupun pegawai yang memperhatikan kepentingan kesehatannya. Salah satu asuransi yang dikembangkan oleh pemerintah adalah BPJS, baik kesehatan maupun ketenaga kerjaan dengan aturan, hak dan kewajibannya masing-masing.
Dengan adanya BPJS ini, menarik bagi kaum muslim untuk menguraikan bagaimana hukum dan tata pelaksanaan yang sesuai kaidah Islam. Dibawah ini, kami paparkan Hasil Pembahasan Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyyah Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama di Jombang Jawa Timur ( 1 s/d 5 Agustus 2015) tentang hukum BPJS kesehatan
Pertanyaan:
1. Apakah konsep Jaminan Kesehatan Nasional dan BPJS sesuai dengan syariat Islam?
2. Apakah program BPJS itu mengandung riba?
3. Bolehkah pemerintah mewajibkan keikutsertaan rakyat pada program BPJS?
4. Apakah boleh pemerintah menetapkan denda kepada peserta atas keterlambatan pembayaran iuran yang disepakati?
5. Bagaimana hukum investasi dana yang dilakukan oleh BPJS di berbagai sektor?
Jawaban:
1. BPJS yang merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat (UU BPJS Nomor 40/11) adalah sejalan dengan semangat dan tujuan At-Ta’min At-Ta’awuny (Jaminan Gotong-Royong), yaitu kesepakatan beberapa orang atas kesanggupan masing-masing pada persekutuan tertentu guna mengganti kerugian yang mungkin menimpa salah seorang dari mereka pada saat benar-benar terjadi bahaya (Musibah). Namun demikian, masih terdapat beberapa hal yang harus disempurnakan suapaya BPJS sesuai dengan konsep At-Ta’min At-Ta’awuny yang sesuai syariat Islam, yaitu:
a. Semangat dan tujuan BPJS yaitu pemeliharaan jaminan sosial di bidang kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan tanpa keuntungan (Non profit) harus dapat difahami dan disadari oleh seluruh peserta, sehingga tujuan kepesertaan BPJS membantu sesama tanpa berharap keuntungan benar-benar direalisasikan.
b. Dana BPJS harus dikelola menurut pengelolaan keuangan yang sesuai syariat Islam.
c. Kemungkinan dana yang terkumpul melebihi biaya yang dibutuhkan dijadikan sebagai infaq dan sedekah (tidak dikembalikan).
d. Kepesertaan hanya berlaku bagi warga negara yang sudah mampu memenuhi standard minimal kebutuhannya, sehingga warga miskin dan anak-anak tidak boleh diwajibkan menjadi peserta BPJS.
e. Harus dilakukan update data kepesertaan secara berkala mengenai status kemampuan peserta.
f. Pelayanan kepada peserta harus adil dan tidak diskriminatif.
2. Dalam program BPJS tidak mengandung unsur riba dan juga tidak identik dengan asuransi profit apabila semua ketentuan-ketentuan di atas dapat dipenuhi dengan konsisten.
3. Pemerintah boleh mewajibkan keikutsertaan pada program BPJS hanya terhadap warga negara yang sudah mampu memenuhi standard kebutuhan minimalnya (dengan harta atau penghasilan) dalam kurun waktu satu tahun dengan syarat anggaran negara di sektor kesehatan tidak mencukupi serta kadar iuran yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan peserta.
4. Pemerintah menerapkan denda keterlambatan diperbolehkan dan hanya berlaku bagi peserta yang masuk katagori mampu.
5. Investasi dana BPJS diberbagai sektor diperbolehkan apabila:
a. Terdapat peluang memperoleh keuntungan dan maslahah
b. Dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab.
c. Hasil keuntungan tetap dipergunakan sebagaimana peruntukan harta asal (jaminan sosial kesehatan)
d. Pengelolaannya seseuai ketentuan syariat Islam.
e. Harus diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila terjadi kerugian/kebangkrutan, maka yang bertanggung jawab adalah pihak pengelola (BPJS) jika hal itu terjadi akibat kecerobohan dalam menjalankan prosedur dan ketentuan diatas.
Referensi :
- Al Fiqhul Islami wa Adillatuhuu, ju V halaman 101:
ﺣُﻜْﻢُ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﻣَﻊَ ﺷَﺮِﻛَﺎﺕِ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ
ﺍَﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦُ ﺣَﺪِﻳْﺚُ ﺍﻟﻨَّﺸْﺄَﺓِ ، ﻓَﻘَﺪْ ﻇَﻬَﺮَ ﺑِﻤَﻌْﻨَﺎﻩُ ﺍﻟْﺤَﻘِﻴْﻘِﻲُّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘَﺮْﻥِ ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊَ ﻋَﺸَﺮَ ﺍﻟْﻤِﻴْﻠَﺎﺩِﻱِّ ﻓِﻲْ ﺇِﻳْﻄَﺎﻟِﻴَﺎ ﻓِﻲْ ﺻُﻮْﺭَﺓِ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮِﻱِّ . ﻭَﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦُ ﻧَﻮْﻋَﺎﻥِ : ﺗَﺄْﻣِﻴْﻦٌ ﺗَﻌَﺎﻭُﻧِﻲٌّ ﻭَﺗَﺄْﻣِﻴْﻦٌ ﺑِﻘِﺴْﻂٍ ﺛَﺎﺑِﺖٍ
ﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦُ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻧِﻲُّ : ﻓَﻬُﻮَ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﻔِﻖَ ﻋِﺪَّﺓُ ﺃَﺷْﺨَﺎﺹٍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﺪْﻓَﻊَ ﻛُﻞٌّ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺍِﺷْﺘِﺮَﺍﻛًﺎ ﻣُﻌَﻴَّﻨًﺎ، ﻟِﺘَﻌْﻮِﻳْﺾِ ﺍﻟْﺄَﺿْﺮَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻗَﺪْ ﺗُﺼِﻴْﺐُ ﺃَﺣَﺪَﻫُﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺗَﺤَﻘَّﻖَ ﺧَﻄَﺮٌ ﻣُﻌَﻴَّﻦٌ . ﻭَﻫُﻮَ ﻗَﻠِﻴْﻞُ ﺍﻟﺘَّﻄْﺒِﻴْﻖِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟْﻌَﻤَﻠِﻴَّﺔِ .
ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ :
ﺣُﻜْﻢُ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻧِﻲِّ :
ﻟَﺎﺷَﻚَّ ﻓِﻲْ ﺟَﻮَﺍﺯِ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻧِﻲِّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ، ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻓِﻲْ ﻋُﻘُﻮْﺩِ ﺍﻟﺘَّﺒَﺮُّﻋَﺎﺕِ، ﻭَﻣِﻦْ ﻗَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺎﻭُﻥِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ؛ ﻟِﺄَﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻣُﺸْﺘِﺮِﻙٍ ﻳَﺪْﻓَﻊُ ﺍﺷْﺘِﺮَﺍﻛَﻪُ ﺑِﻄِﻴْﺐِ ﻧَﻔْﺲٍ ﻟِﺘَﺨْﻔِﻴْﻒِ ﺁﺛَﺎﺭِ ﺍﻟْﻤَﺨَﺎﻃِﺮِ ﻭَﺗَﺮْﻣِﻴْﻢِ ﺍﻟْﺄَﺿْﺮَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﺗُﺼِﻴْﺐُ ﺃَﺣَﺪَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺘَﺮِﻛِﻴْﻦَ، ﺃَﻳًّﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻧَﻮْﻉُ ﺍﻟﻀَّﺮَﺭِ، ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﺄْﻣِﻴْﻦِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ، ﺃَﻭِ ﺍﻟْﺤَﻮِﺍﺩِﺙِ ﺍﻟْﺠُﺴْﻤَﺎﻧِﻴَّﺔِ ...... ﺇﻟﺦ
- Shahih Muslim, juz XII halaman 300 :
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﺍﻟْﺄَﺷْﻌَﺮِﻱُّ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺃُﺳَﺎﻣَﺔَ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮْ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﺃُﺳَﺎﻣَﺔَ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲْ ﺑُﺮَﻳْﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲْ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺟَﺪِّﻩِ ﺃَﺑِﻲْ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻣُﻮْﺳَﻰ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ :
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺄَﺷْﻌَﺮِﻳِّﻴْﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺭْﻣَﻠُﻮْﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻐَﺰْﻭِ ﺃَﻭْ ﻗَﻞَّ ﻃَﻌَﺎﻡُ ﻋِﻴَﺎﻟِﻬِﻢْ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﺟَﻤَﻌُﻮْﺍ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻋِﻨْﺪَﻫُﻢْ ﻓِﻲْ ﺛَﻮْﺏٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﺛُﻢَّ ﺍﻗْﺘَﺴَﻤُﻮْﻩُ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻓِﻲْ ﺇِﻧَﺎﺀٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﺑِﺎﻟﺴَّﻮِﻳَّﺔِ ﻓَﻬُﻢْ ﻣِﻨِّﻲْ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
- Shahih Muslim, juz XVII halaman 19 :
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦُ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺍﻟﺘَّﻤِﻴْﻤِﻲُّ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲْ ﺷَﻴْﺒَﺔَ ﻭَﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻌَﻠَﺎﺀِ ﺍﻟْﻬَﻤْﺪَﺍﻧِﻲُّ ﻭَﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻟِﻴَﺤْﻴَﻰ ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻭَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺂﺧَﺮَﺍﻥِ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺶِ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﻧَﻔَّﺲَ ﻋَﻦْ ﻣُﺆْﻣِﻦٍ ﻛُﺮْﺑَﺔً ﻣِﻦْ ﻛُﺮَﺏِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻧَﻔَّﺲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻛُﺮْﺑَﺔً ﻣِﻦْ ﻛُﺮَﺏِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴَّﺮَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﻌْﺴِﺮٍ ﻳَﺴَّﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﺘَﺮَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﺳَﺘَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲْ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲْ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴْﻪِ
- Hasyiyah Ibn Qasim ‘Ala Tuhfatil Muhtaj fi Syarhil Minhaj, juz X halaman 264:
ﻓَﺎﻟْﺄَﻭْﺟَﻪُ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺘَﻮَﺟَّﻪَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭُﺟُﻮْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔِ ﺑِﺎﻟْﺄَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻤَﺬْﻛُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻃَﺐُ ﺑِﺰَﻛَﺎﺓِ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻓَﻤَﻦْ ﻓَﻀَﻞَ ﻋَﻨْﻪُ ﺷَﻲْﺀٌ ﻣِﻤَّﺎ ﻳُﻌْﺘَﺒَﺮُ ﺛَﻢَّ ﻟَﺰِﻣَﻪُ ﺍﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕُ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﺄَﻗَﻞِّ ﻣُﺘَﻤَﻮَّﻝٍ ﻫَﺬَﺍ ﺇﻥْ ﻟَﻢْ ﻳُﻌَﻴِّﻦْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﻗَﺪْﺭًﺍ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻋَﻴَّﻦَ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺇﻧْﺴَﺎﻥٍ ﻓَﺎﻟْﺄَﻧْﺴَﺐُ ﺑِﻌُﻤُﻮْﻡِ ﻛَﻠَﺎﻣِﻬِﻢْ ﻟُﺰُﻭْﻡُ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﺍﻟْﻤُﻌَﻴَّﻦِ ﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻈْﻬَﺮُ ﺗَﻘْﻴِﻴْﺪُﻩُ ﺑِﻤَﺎ ﺇﺫَﺍ ﻓَﻀَﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻤُﻌَﻴَّﻦُ ﻋَﻦْ ﻛِﻔَﺎﻳَﺔِ ﺍﻟْﻌُﻤُﺮِ ﺍﻟْﻐَﺎﻟِﺐِ
Referensi lain:
a. Bugyatul Mustarsyidin, halaman 253
b. Fathul Mu’in (Hamisy I’anatut Thalibin, juz VI halaman 182)
c. Bughyatul Mustarsyidin, halaman 142
d. Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro, juz III halaman 328
e. Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro, juz III halaman 331
f. Hasyiyah Al Bujairimy ‘Alal Khathib, juz III halaman 197

Kembali kepada Madzhab atau Kembali Quran Hadits ?

Kembali kepada Madzhab atau Kembali Quran Hadits ?




Melihat pertanyaan diatas, layaknya kita mendengar pertanyaan semacam :

"Kalau sakit, pergi ke dokter atau langsung buka buku kesehatan ?"

"Naik bis, percaya dengan sopir atau 'cerewet' dengan bermodal peta ?"

Sama juga jika ada yang mengatakan

"JANGAN PERCAYA KYAI ! JANGAN PERCAYA HABIB ! KEMBALILAH kepada QURAN dan HADITS ! Siapapun yang ngomong, asalkan yang diomongkan adalah QURAN dan HADITS, maka PASTI BENAR !"

----- DUUUAAARRR -----

Hehehe

Pernyataan semacam ini jika didengar oleh orang awam, seakan2 itu adalah pernyataan yang benar. Tapi jika dipahami lebih lanjut, justru itu adalah pernyataan yang KURANG AJAR

Hloh hloh, kenapa bisa 'kurang ajar' ?

Karena pernyataan seperti diatas, itu menandakan bahwa orang yang bertanya itu menuduh bahwa apa yang di lakukan dokter tidak sesuai dengan buku kesehatan.

Menuduh bahwa sopir itu tidak hafal jalan sehingga harus ia tuntun dengan peta yang ia bawa.

Dan menuduh para ULAMA itu tidak sesuai dengan Quran dan Hadits. Na'udzubillah.

Lebih lanjut, pertanyaan BESAR adalah :

"Siapa sebenarnya yang berkecimpung dan mempelajari Quran Hadits ? Ulama ataukah siapa ?"

_*Justru kita-kita (termasuk saya juga, dan masyarakat secara umum) yang "MEMAHAMI QURAN dan HADITS"  tanpa melalui "Ulama"  (Para Kyai, juga termasuk didalamnya) justru : "BERBAHAYA", sekali lagi... "BERBAHAYA*"

Simak hadits Nabi saw dibawah ini :
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان سفهاء الأحلام يقولون من خير قول البرية يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dari busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perhatikan, orang yang dibahas oleh Nabi Saw dalam hadits diatas adalah orang yang MEMBACA AL QURAN, tapi ia dianggap keluar dari agama. Siapa itu ?

Secara gamblang, Baginda Nabi Muhammad menyatakan mengenai orang yang "sok" memahami Quran dengan pikiran sendiri. Beliau saw. bersabda :

مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِرأيِهِ ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang berbicara tentang *Al Qur'an dengan PIKIRANNYA SENDIRI,* maka silahkan mengambil tempatnya di neraka (HR. Tirmidzi, Ahmad, Baihaqi, Thobroni)

مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa berbicara tentang *Al Qur'an TANPA DIDASARI ILMU,* maka silahkan mengambil tempatnya di neraka. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Nasai)

Lihat bagaimana ancaman Nabi saw bagi orang yang langsung *MENUJU ke QU'RAN dengan pikirannya sendiri,* tanpa didasari ilmu.

*Kesimpulan :*

1. Siapa yang paling memahami Al Quran sebagai Kalam Allah ? Tentu Nabi Muhammad !

 قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) "Jikalau engkau mencintai Allah, maka ikutilah saya (Nabi Muhammad). (QS. Al Imron : 31)

2. Siapa yang paling memahami Nabi Muhammad ?
Tentu para Sahabat !

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
Engkau harus berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah khulafaur rosyidin (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, Al Hakim)

3. Siapa yang paling paham tentang  Sahabat ? Tentu Ulama' Tabi'in serta Tabiut Tabi'in

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ( خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ)
Dari Abdullah bin Mas'ud ra. dari Nabi saw beliau bersabda : Sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian masa sesudah mereka, kemudian masa sesudah mereka. (HR. Bukhori Muslim)

Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim menerangkan :

"الصَّحِيحُ أَنَّ قَرْنَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّحَابَةُ ، وَالثَّانِي : التَّابِعُونَ ، وَالثَّالِثُ : تَابِعُوهُمْ" انتهى من " شرح النووي على مسلم " (16/85) .

Yang benar bahwa urutan yang disabdakan Nabi saw adalah (masaku yang dimaksut adalah) Sahabat, yang kedua adalah Tabi'in, yang ketiga adalah Tabi'ut Tabi'in.

hehe ternyata Nabi saw MEMERINTAHKAN kita untuk belajar melalui RANTAI KEILMUAN, bukan LANGSUNG "mengOTAK-ATIK" Quran dan Hadits sendiri.

Bahkan, bahkan...
Imam Bukhori yang HEBATnya luar biasa, Imam Muslim yang LUARBIASA hebat pun adalah seorang yang BERMADZHAB !

dan rasanya sangat sulit bahkan hampir mustahil ulama2 setelah tahun 150 H hingga sekarang yang TIDAK BERMADZHAB

فكان الإمام البخارى شافعيا،....، وكذالك إبن حزيمة والنسائي
Imam Bukhori bermadzhab Syafi'i begitu juga Ibnu Khuzaimah dan Nasai. (Risalatu ahlissunnah wal jama'ah hal 15, keterangan senada juga dapat ditemukan dalam Al-Imam Asy-Syafi’i bainal madzhabihil Qadim wal Jadid)

4. Perhatikan nih
*- Imam Hanafi lahir : 80 H*
*- Imam Maliki lahir : 93 H*
*- Imam Syafie lahir : 150 H*
*- Imam Hambali lahir : 164 H*
*- Imam Bukhori lahir : 194 H*
*- Imam Muslim lahir : 204 H*

Lalu setelah itu, muncul pemahaman baru yang *MENGHARAMKAN bermadzhab, yang JARGON nya AYO KEMBALI KEPADA QUR'AN dan HADITS,*
tapi faktanya dalam agama mereka mengikuti :

- Syeikh Ibnu Taimiyyah lahir : 661 H
- Ustadz Muhammad Abdul Wahhab (pendiri gerakan Wahhabi): 1115 H
- Ustadz Albani lahir : 1333 H (wafat tahun 1420 H atau 1999 M)
- Ustadz Abdul Aziz bin Abdullah BIN BAZ lahir : 1330 H (wafat tahun 1420 H atau 1999 Masehi)
- Ustadz Muhammad bin Sholih AL 'UTSAIMIN lahir : 1928 M (wafat 2001 M)

"Apakah Ulama-Ulama yang meninggal tahun 2000-an Masehi dapat disebut sebagai Ulama SALAF ?"

Jadi, *MASIH MAU DIBOHONGI* oleh paham2 baru? Sudah ikut kyai NU aja...

Wallahu a'lam bis showaab

Sumber: Grup WA BMNU

Situs-situs Salafi-Wahabi yang dideteksi oleh Tim Cyber NU

Akhir-akhir ini media sosial semakin sering dijadikan rujukan dalam mencari penjelasan,  baik ilmiah maupun yang berkaitan dengan agama. Sehubungan dengan hal tersebut, umat muslim tentunya juga tak kalah melek teknologi, namun sayangnya hal ini kerap dijadikan celah oleh mereka yang ingin menggiring opini muslim awam ke arah yang kurang selaras dengan keyakinan ahli sunnah wal jamaah. Oleh karena itu, di bawah ini kami tuliskan beberapa daftar situs Salafi-Wahabi yang dideteksi oleh Tim Cyber NU:

SITUS WAHABI TULEN:

1. Konsultasi Syariah http://konsultasisyariah.com
2. Rumaysho / Muhammad Abduh Tausikal http://rumaysho.com
3. Rodja Radio http://radiorodja.com
4. Asy-Syari’ah http://asysyariah.com
5. Kajian http://kajian.net
6. Muslim Daily http://muslimdaily.net
7. Muslimah http://muslimah.or.id
8. Penguasaha Muslim http://pengusahamuslim.com
9. An-Najah http://an-najah.net
10. Al Manhaj http://almanhaj.or.id
11. Pustaka Al Kautsar http://kautsar.co.id
12. Koepas http://koepas.org
13. HASMI http://www.hasmi.org
14. Muslim http://muslim.or.id
15. Salafy http://www.salafy.or.id
16. Salafy Balikpapan ttp://www.salafybpp.com
17. Salafy Cileungsi http://salafycileungsi.info
18. Salafy Cirebon http://salafycirebon.com
19. Salafy In http://salafy.in
20. Salafy Semarang http://salafysemarang.com
21. Salafy Makassar http://salafymakassar.net
22. Salafy Bulukumba http://salafybulukumba.com
23. Ahlussunnah Sukabumi http://ahlussunnahsukabumi.com
24. Ahlussunnah Web id http://www.ahlussunnah.web.id
25. Ahlussunnah Slipi http://ahlussunnahslipi.com
26. Ahlussunnah Kendari http://ahlussunnahkendari.com
27. Ma’had An Nur http://mahad-annur.com
28. Ma’had Al Faruq http://www.mahad-alfaruq.com
29. Ma’had Darus Salaf http://www.darussalaf.or.id
30. Ma’had As-Salafy http://mahad-assalafy.com
31. Korps Muballigh Salafy http://www.korpsmuballighsalafy.com
32. Forum Salafy http://forumsalafy.net
33. Adhwaus Salaf http://adhwaus-salaf.or.id
34. Al Manshuroh Cilacap http://almanshurohcilacap.com
35. Bismillah US http://bismillah.us
36. Kajian Wahhabi Banjar http://kajianbanjar.info
37. Ash-Showowaky (Papua) http://ash-shorowaky.net
38. Ibnu Taimiyah http://www.ibnutaimiyah.org
39. Bin Abbas http://binabbas.org/buletin
40. Al Mamujuwy http://al-mamujuwy.com
41. Al Muwahhidin http://www.almuwahhidiin.com
42. Daarul Hadits Sumbar http://www.daarulhaditssumbar.or.id
43. Pondok Jamil http://pondokjamil.com
44. Al Makassari http://almakassari.com
45. Al Bayyinah http://www.albayyinah.or.id
46. Tuk Pencari Al Haq http://tukpencarialhaq.com
47. Sunnah http://sunnah.or.id
48. LPPI Makassar http://www.lppimakassar.com
49. Pustaka Imam Syafi’i ala Wahhabi http://pustakaimamsyafii.com
50. Markaz Dakwah http://markazdakwah.com
51. Muslimafiyah http://muslimafiyah.com
52. Al Islamu http://alislamu.com
53. Syi’ar Tauhid http://syiartauhid.info
54. Yufid TV http://yufid.tv
55. Risalah Islam http://www.risalahislam.com
56. Oke Berdakwah http://www.okeberdakwah.org
57. Artikel Muslim http://www.artikelmuslim.com
58. Syi’ar Islam Aswaja http://www.syiarislamaswaja.com (Aswaja Palsu)
59. Info Kajian Sunnah http://infokajiansunnah.com
60. Al Ummah http://alummah.or.id
61. Tashfiyah http://tashfiyah.net
62. Ibnul Qayyim http://www.ibnulqoyyim.com
63. An-Nashihah http:://an-nashihah.com
64. Al Manshurah Purbalingga http://almanshuroh.net
65. Study Islam http://www.study-islam.web.id
66. Darul Ilmi http://www.darul-ilmi.com
67. Belajar Islam http://www.belajarislam.com
68. Gema Madinah http://gemamadinah.com
69. As-Sunnah Qatar http://assunnah-qatar.com
70. Kajian UNS http://www.kajian-uns.com
71. An-Nas Radio http://annashradio.com
72. Rindu Sunnah http://rindusunnah.com
73. Kajian Salaf http://kajiansalaf.com
74. Media Salafy http://mediasalaf.com
75. Fosma http://fosma.org
76. KaSurau http://www.kasurau.com
77. Salam Dakwah http://salamdakwah.com
78. Gen Syi’ah buatan Wahhabi http://www.gensyiah.com
79. Radio Muslim http://radiomuslim.com
80. Insan TV http://www.insantv.com
81. Firanda Al Wahhabi http://firanda.com
82. Aris Munandar Al Wahhabi http://ustadzaris.com
83. Abu Mushlih http://abumushlih.com
84. Novi Effendi http://www.novieffendi.com
85. Dzikra / Ali Musri Semjan http://dzikra.com
86. Manisnya Iman / Abdullah Taslim http://manisnyaiman.com
87. Tunas Ilmu / Abdullah Zen http://tunasilmu.com
88. Dzulqarnait NET http://dzulqarnain.net
89. Abu Fawwaz / Muhammad Washito Asy-Syirboony http://abufawaz.wordpress.com
90. Cinta Sunnai / Abu Yahya Badrussalam http://cintasunnah.com
91. Dakwah Sunnah / Ahmad Zainuddin http://www.dakwahsunnah.com
92. Kholid Syamhudi http://ustadzkholid.com
93. Kajian Islam ala Wahhabi / Abdullah Shaleh Hadrami http://kajianislam.net
94. Addariny’s — Centre / Musyaffa Ad Darini http://addariny.wordpress.com
95. Telaga Hati Online / Abu Zubair http://abuzubair.net
96. Kajian Said / Sa’id Yai Ardiyansyah http://kajiansaid.wordpress.com
97. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi  http://abiubaidah.com
98. Muslim Al Atsari  http://ustadzmuslim.com
99. Dony Arif Wibowo / Abul Jauzaa http://abul-jauzaa.blogspot.com
100. Dakwah Tauhid / Abu Mushlih Ari Wahyudi, SSi. http://abumushlih.com
101. Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST http://ikhwanmuslim.com
102. Abu Salma Al Atsari http://abusalma.wordpress.com
103. Abu Salma Al Atsari http://abusalma.net (versi baru)
104. Kang Aswad / Yulian Purnama (http://kangaswad.wordpress.com
105. Didik Suyadi / Abu Karimah http://abukarimah.wordpress.com
106. Abu Khaleed Resa Gunarsa http://sabilulilmi.wordpress.com
107. Majelis Ilmu http://www.majelisilmu.com
108. Dakwah Satu http://dakwahsatu.com
109. Tanya Syi’ah http://www.tanyasyiah.com

Beberapa dari situs-situs Salafi-Wahabi tersebut memakai nama Ahlussunah wal jamaah, Aswaja, Islam, Muslim, Muslimah, Imam Syafi'i, dan Syari'ah untuk mengelabui orang-orang awam agar mengikuti pendapat mereka.

Sumber: Grup WA Bahtsul Masa'il NU 1