Kamis, 16 Februari 2017

HEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Belajar

Dosen Pengampu : Drs. H. M. Hasyim Afandi, M.Ag


Oleh :
Aqim Durrotul Aimmah


PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
2016


BAB I
PEMBAHASAN

A.  Latar Belakang
Manusia dengan berbagai karakteristik, misalnya tinggi badan, warna kulit, sabar, suka menolong dan sebagainya. Sebagian besar karakteristik ini ditentukan oleh faktor genetis. Akan tetapi pendapat yang lain meyakini bahwa perbedaan individu ini ditentukan oleh faktor lingkungan.[1] Setiap individu selalu tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan serta perkembangan setiap individu dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungannya, perbedaan hereditas dan juga lingkungan setiap individu akan memberikan dampak yang berbeda pula pada masing-masing individu.
B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1.    Apa pengertian hereditas dan lingkungan?
2.    Apa pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan?
3.    Sumbangan-sumbangan apa saja yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan?

C.  Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini yaitu :
1.    Mengetahui pengertian hereditas dan lingkungan.
2.    Mengetahui dan mengerti pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
3.    Mengetahui dan mengerti sumbangan-sumbangan  yang saling berhubungan dari hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Hereditas dan Lingkungan
Salah satu dasar perbedaan individual adalah latar belakang hereditas masing-masing individu. Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis. Hereditas pada individu berupa warisan “specific genes” yang berasal dari kedua orang tuanya.[2]
Ada beberapa warisan (keturunan atau pembawaan) yang dibawa oleh anak dari orang tuanya maupun dari nenek kakeknya, diantaranya seperti :
1)   Bentuk tubuh dan warna kulit, misalnya seorang anak yang memiliki bentuk tubuh kurus seperti ayahnya dan memiliki kulit putih seperti  ibunya.
2)   Sifat-sifat, misalnya seorang anak memiliki sifat perfeksionis, sabar seperti sifat ayahnya.
3)   Intelegensi, merupakan kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah.
4)   Bakat, merupakan kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis yang dimiliki seseorang. Misalnya, kemampuan dalam bidang seni, musik, matematika dan lain-lain.
5)   Cacat tubuh atau penyakit, misalnya ada beberapa jenis penyakit yang berasal dari keturunan orang tuanya,
Sedangkan lingkungan sendiri dapat diartikan secara fisiologis, psikologis dan juga sosio-kultural. Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan materiil jasmaniah di dalam tubuh, seperti gizi, vitamin, air, sistem saraf, peredaran darah dan juga kesehatan jasmani. Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran sampai matinya. Dan secara sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain.[3]

B.  Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
1.    Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Ada beberapa penemuan atau hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli biologi yang dapat menjelaskan tentang pengaruh hereditas terhadap pertumbuhan :[4]
a)    Abbot Gregor Mendel (1857)
Hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan oleh Mendel terkenal dengan sebutan “Hukum Mendel”. Hukum Mendel terdiri atas tiga item, sebagai berikut :
1)   Sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang disebut Mendel “element” atau “factors” yang diteruskan dengan tidak berubah dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
2)   Dalam masing-masing individu, elemen-elemen atau faktor-faktor itu berbentuk pasangan-pasangan, di mana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh yang berbeda, salah satu elemen mendominasi elemen lainnya sehingga dapat dikatakan, bahwa elemen yang satu adalah “dominasi” dan elemen yang lain “resesiv”.
3)   Ketika benih-benih terbentuk di dalam individu, para anggota masing-masing pasangan elemen memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya, sehingga membentuk pasangan baru di mana satu dari dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk (orang tuanya), dan ini diturunkan kepada keturunannya/anak cucunya.



b)   Prof. Thomas Hunt Morgan (1907)
Prof. Thomas Hunt Morgan dari Universitas Colombia mengamati bahwa ada banyak kegiatan “gene” (materiil yang sejenis dengan apa yang disebut Mendel dengan “elemen”). Banyak ragam kegiatan “gene” yang sangat ruwet dan di samping itu terdapat banyak faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

2.    Proses Hereditas dalam Pertumbuhan
Dasar perbedaan individu disebabkan karena kombinasi-kombinasi “genes” yang mengakibatkan perubahan sifat-sifat pada “genes”. Dari proses hereditas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :[5]
a.    Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya tergantung pada pengaruh kombinasi-kombinasi “genes”.
b.    Sel-sel benih dari masing-masing orang tua yang berisikan bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari pembiakan sel-sel.
c.    Sel-sel dari ayah dan ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organisme yang baru yang membentuk berbagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.

3.    Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap bagi setiap pertumbuhan fisik. Sejak individu berada dalam konsepsi, lingkungan telah ikut memberi andil bagi proses pembuahan/pertumbuhan. Suhu, makanan, gizi, vitamin, mineral, kesehatan jasmani, aktivitas dan lain sebagainya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan. Klasifikaso tingkah laku manusia dapat diadakan, terdiri atas empat macam, yaitu :
a.    Insting, aktivitas yang hanya menuruti kodrat dan tidak melalui belajar.
b.    Habits, kebiasaan yang dihasilkan dari latihan atau aktivitas yang berulang-ulang.
c.    Native behavior, tingkah laku pembawaan, mengikuti mekanisme hereditas.
d.   Acquired behavior, tingkah laku yang didapat sebagai hasil dari belajar.
 Semua jenis tingkah laku di atas dipengaruhi baik oleh hereditas maupun lingkungan. Antara hereditas dan lingkungan terjadi hubungan atau interaksi. Setiap faktor hereditas beroperasi dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi-kondisi lingkungan yang berbeda-beda pula. Selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dan lingkungan dapat pula digambarkan sebagai “additive contibution”. Hereditas dan lingkungan sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologis dan juga tingkah laku individu secara “jointly”.

4.    Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan
Perkembangan setiap manusia merupakan hasil interaksi dari hereditas dan lingkungan. Pengaruh hereditas berasal dari kombinasi-kombinasi “genes”. Genes adalah molekul-molekul protein submikrokopis yang terdapat dalam sel-sel “germ”. Dengan cara tertentu, “genes” membentuk kromosom-kromosom. Kombinasi dan perubahan-perubahan “genes” sangat kompleks dan unik bagi masing-masing individu itulah yang menyebabkan hereditas masing-masing individu.
Individu dan perkembangannya adalah produk dari hereditas dan lingkungan. Hereditas dan lingkungan sama-sama berperan penting dalam proses perkembangan individu. Sifat-sifat yang berasal dari hereditas sangat sulit untuk diubah, meskipun pada generasi berikutnya diadakan modifikasi intensif, misalnya dengan program-program eugenic (egenetik), sterilisasi, ataupun perkawinan selektif. Sedangkan sifat-sifat yang tumbuh akibat pengaruh lingkungan relatif lebih mudah untuk diubah dengan cara melalui perbaikan-perbaikan. Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang pengaruh antara hereditas dan lingkungan terhadap perkembnagan pribadi manusia.[6]

a.    Pewarisan Sifat Genius
Francis Galton seorang sarjana dari Inggris yang bergerak dalam mengadakan pengembangan psikologi, dengan mempelajari hereditas dan gerakan egenetik. Galton memiliki keyakinan bahwa sifat genius adlah sifat yang diwariskan. Berdasarkan keyakinannya itu, ia melakukan penelitian silsilah-silsilah dari beribu-ribu orang secara cermat. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa sifat genius itu diwariskan. Akan tetapi pendapat galton ini dibantah oleh A. De Candolle, ia mengemukakan bahwa lingkungan merupakan faktor utama dalam menghasilkan “scientific genius”.
b.    Penelitian Tentang Pertumbuhan Mental pada Kera dan Anak
Windlrop N. Kellogg melakukan penyelidikan terhadap kapasitas prestasi kemanusiaan pada anak simpanse yang berumur 7,5 bulan dengan anak umur 10 bulan. Ia menyuruh anaknya bergaul dengan anak simpanse, setelah pergaulan tersebut berjalan beberapa minggu, Donald (anak Kellogg) dan Gua (anak simpanse) menjadi bersahabat. Gua tampaknya lebih demonstratif dibandingkan dengan Donald. Gua lebih sering mencium Donald membimbing tangan Donald dan lebih melindungi dia.
Pertumbuhan mental kedua makhluk itu sama, perbedaan pokok terjadi pada penguasaan bahasa. Sekitar umur 16,5 bulan Gua dapat menguasai 58 kalimat pendek, sedangkan Donald mampu menguasai 68 kalimat pendek. Pada diri Gua terjadi perkembangan fisik dan mental yang mula-mula cepat kemudian melambat, sedangkan Donald mula-mula lambat kemudian cepat. Ini berarti bahwa pertumbuhan kapasitas mental lebih banyak dipengaruhi hereditas.

c.    Penelitian Tentang Pertumbuhan Anak Kembar
Eksperimen pertama kali terhadap perbedaan perkembangan anak kembar dilakukan oleh Edward L. Thomdike pada tahun 1905. Terdorong adanya penemuan tentang pengaruh hereditas terhadap perkembangan manusia, ia melakukan tes terhadap 50 pasang anak kembar mengenai hitungan, perbendaharaan kata dan lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa variasi skor tes pada anak-anak sibblings lebih banyak daripada variasi skor tes anak-anak kembar. Ini berarti bahwa lingkungan dari kedua kelompok anak itu sama, namun ternyata hereditas sangat menentukan pertumbuhan kemampuan anak.
James Shield pada tahun 1958 melakukan penelitian terhadap 38 pasang anak kembar identik dengan memberikan tes pengajaran, latar belakang pribadi dan observasi langsung, beberapa diantara penemuannya adalah :
1)   Enam pasang dari 38 pasang anak kembar mempunyai minat dan aktivitas yang sama.
2)   Lima belas pasang diantaranya mempunyai persamaan rupa, persamaannya lebih kuat daripada perbedaannya.
3)   Sepuluh pasang mempunyai keseimbangan antara persamaan dan perbedaannya.
4)   Tujuh pasang lebih banyak menunjukkan perbedaan daripada persamaannya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan berbeda-beda namun bagi perkembangan anak-anak kembar ternyata faktor hereditas lebih dominan. Meskipun demikian dari penelitian Sheilds yang lain terhadap 12 pasang anak kembar dengan asal lingkungan yang berbeda ternyata memberikan hasil yang berbeda. Lingkungan yang berbeda ternyata mempengaruhi perbedaan perkembangan pada anak-anak kembar.


C.  Sumbangan-Sumbangan yang Saling Berhubungan dari Hereditas dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
 Berikut ini sumbangan-sumbangan yang diberikan oleh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu.
1.    Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan fisik
Sumbangan hereditas : tinggi, bentuk, kerangka dan struktur badan disebabkan oleh pertumbuhan potensi-potensi atau sifat-sifat dalam “genes”, struktur dari sistem saraf juga dibentuk oleh pertumbuhan genetis. Batas-batas perkembangan fungsi-fungsi sensoris dan motoris juga ditentukan oleh pertumbuhan genetis dan batas-batas perkembangan itu sangat bervariasi. Dengan demikian perbedaan skill motorik dan kemampuan-kemampuan stletik pada anak dan orang dewasa kebanyakan disebabkan oleh hereditas.
Sumbangan lingkungan : segenap pengaruh hereditas dapat diganggu oleh lingkungan yang abnormal. Terlebih kesehatan jasmaniah dan kehidupan itu sendiri tergantung pada baik-tidaknya pemeliharaan. Karena itu, pemeliharaan kesehatan, pemenuhan gizi dan vitamin adalah penting. Kelemahan dan kekurangan kondisi lingkungan sangat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2.    Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan mental
Sumbangan herditas : bukti-bukti menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dengan berbagai kapasitas mental, dengan berbagai potensi musik, menyanyi, berpidato dan lain sebagainya, dalam batas-batas tertentu adalah tumbuh dan berkembang secara genetis. Ini berarti hereditas berperan penting. Sumbangan lingkungan : lingkungan-lingkungan yang baik dibutuhkan untuk mengembangkan kapasitas mental pada taraf-taraf yang diharapkan.
3.    Dalam bidang kesehatan mental dan emosi serta kepribadian
Sumbangan hereditas : walaupun pada bidang ini lingkungan sangat berpengaruh, namun manusia dilahirkan dengan struktur jasmaniah, seperti : sistem saraf, kelenjar-kelenjar dan organ-organ yang semua itu menentukan stabilitas emosi serta membedakan kapasitas mental, maka kesehatan mental dan emosi manusia lebih banyak dipengaruhi oleh hereditas.
Sumbangan lingkungan : apabila anak-anak yang berasal dari lingkungan yang sehat dengan suasana keluarga penuh dengan kasih sayang dan dorongan bagi mereka, maka besar kemungkinan bahwa anak-anak itu akan memiliki kesehatan mental dan emosi yang baik. Hal ini merupakan perkembangan pribadi yang baik, orang-orang yang hidup dalam lingkungan-lingkungan protektif dan membatasi tingkah laku mereka, akan lebih cenderung mengidap penyakit mental dan emosional daripada mereka yang hidup dalam lingkungan-lingkungan yang wajar.
4.    Dalam hal sikap-sikap, keyakinan dan nilai-nilai
Sumbangan hereditas : posisi dan pandangan hidup sangat banyak tergantung kepada kapasitas-kapasitas pribadi yang dalam batas tertentu adalah diwariskan. Sikap-sikap, keyakinan dan nilai-nilai dipengaruhi oleh posisi dan pandangan hidup seseorang. Karena itu, secara tidak langsung sikap-sikap, keyakinan serta nilai-nilai dipengaruhi oleh hereditas.
Sumbangan lingkungan : sikap-sikap, keyakinan dan nilai-niali kebanyakan berkembang dari kultur di mana seseorang dilahirkan, yang kemudian sangat dipengaruhi oleh ego, pribadi dan belajar. Karena itu, lingkungan ikut membentuk sikap-sikap, keyakinan dan nilai-nilai pada individu.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1.      Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Sedangkan lingkungan sendiri dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fisiologis, psikologis dan juga sosio-kultural.
2.      Pengaruh hereditas dan lingkunagn sama pentingnya dalam proses pertumbuhan dan juga perkembangan setiap individu.
3.      Sumbangan-sumbangan dari hereditas dan lingkungan sendiri terjadi dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental, kesehatan mental dan emosi serta kepribadian dan sikap-sikap, keyakinan serta nilai-nilai.

B.  Saran
Setelah mengetahui peran hereditas dan juga lingkungan terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu, maka diharapakan kita sebagai calon tenaga pendidik mampu memahami perbedaan-perbedaan setiap individu dan mampu mengatasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarman dan Khairil, Psikologi Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2014
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2012





[1] Sudarwan Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm 63.
[2] Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), hlm 82.
[3] Ibid.,hlm 85.
[4] Ibid., hlm 86-88.
[5] Ibid.,hlm 89.
[6]  Ibid., hlm 94.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar