KONSEP MENGENAI ORGANISASI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Dari Mata Kuliah
Manajemen Sumberdaya Manusia
Dosen Pembimbing: Ahmad
Saifudin, M.Pd.I
Disusun oleh:
Novi Indah Kumla
Sari
Jurusan:
Tarbiyah (MPI) III C
Tarbiyah (MPI) III C
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
KREMPYANG TANJUNGANOM NGANJUK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di
berikan oleh dosen mata kuliah “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Makalah ini di tulis dari hasil
penulisan data-data yang diperoleh dari buku panduan yang bersangkutan.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu matakuliah ini, atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini, sehingga dapat selesaikannya makalah ini.Kami berharapkan, dengan
membaca makalah ini dapat memberi manfaaat bagi kita semua, khususnya bagi
penulis. Memang makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.
Krempyang,
22 Febuari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAM
AN JUDUL.............................................................................. i
KATA
PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR
ISI............................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan
Masalah.................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Konsep Mengenai Organisasi............................................................... 2
B.
Unsur-unsur dalam Organisasi.............................................................. 3
C.
Unsur-unsur Sumber Daya Manusia..................................................... 4
D.
Peranan Manajemen.............................................................................. 6
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................... 9
B.
Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap
organisasi akan mengharapkan staf atau karyawannya dapat memberikan
produktifitas yang berkualitas dan terus meningkat. Pengelolaan sumber daya
manusia merupakan hal yang penting karena organisasi yang dapat terus maju
tentunya bergantung pada personil yang dapat mengelola organisasi tersebut
dengan baik. Maka dari itu makalah ini akan membahas konsep dan unsur
organisasi, unsur-unsur sumber daya manusia serta peranan manajemen.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
konsep mengenai organisasi?
2.
Bagaimana
unsur-unsur dalam organisasi?
3.
Apa
saja unsur-unsur sumber daya manusia?
4.
Bagaimana
peranan manajemen?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
konsep mengenai organisasi.
2.
Mengetahui
unsur-unsur dalam organisasi.
3.
mengetahui
unsur-unsur sumber daya manusia.
4.
mengetahui
peranan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAAN
A.
Konsep Dasar Organisasi
Organisasi bukanlah suatu tujuan
melainkan alat bagi manusia untuk mecapai tujuan. Organisasi berkaitan dengan
pengembangan kerangka kerja dimana keseluruhan pekerjaan dibagi kedalam
komponen-komponen yang dapat dikelola dengan tujuan untuk menfasilitasi
pencapaian tujuan. Menurut Keit Davis organisasi dapat didefinisikan sebagai
sekelompok individu, besar atau kecil yang bekerja sama dibawah arahan
kepemimpinan eksekutif dalam memenuhi objek umum tertentu. Adapun konsep dalam
organisasi sendiri sebagai berikut[1]:
1.
Menguraikan
tujuan
Misalnya
sebuah perusahaan yang mempunyai ujuan utama jangka panjang berupa meraih
keuntungan dari proses penjualan produk.
2.
Mengidentifikasi
kegiatan
Setelah
tujuan tertetapkan. Manajemen mempunyai tugas untuk mengidentifikasi jumlah
total tugas yang ada dan uraiannya
menjadi komponen kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh individu, divisi atau departemen.
3.
Menentukan
tugas
Ketika
kegiatan telah dikelompokkan menurut persamaan dan tujuan umum, mereka harus
dilakukan oleh departemen tertentu. Dalam departeman, tugas-tugas fungsional harus
dialokasikan kepada individu-individu tertentu.
4.
Mendefinisikan
dan pemberian otoritas
Kewenangan
dan tangung jawab harus didevinisikan dengan jelas dan harus sesuai satu sama
lain. Sebuah hubungan yang eratantara otoritas dan tanggung jawab harus
ditentukan.
5.
Menciptakan
hubungan wewenang
Ini melibatkan
pemilihan siapa yang akan bertindak
dibawah siapa, siapa yang akan menjadi bawahannya dan siapa yang akan menjadi
atasannya,apa yang menjadi jangkauan kontrolnya dan apa setatusnya dalam
organisasi.
Terdapat dua
jenis organisasi yaiu organisasi formal dan informal. Organisasi formal
direncanakan oleh adanya seperangkat aturan struktur dan prosedur organisasi
yang tetap. Biasanya mempunyai struktur yang menunjukkan rantai komando dan
mempunyai beberapa tingkatan manajemen. Struktur organisasi formal mempunyai
pola hubungan antar komponen yang jelas. Aturan yang ada juga dibuat tertulis
dengan bahasa yang sejelas-jelasnya. Pada sebagian masyarakat atau organisasi,
aturan tersebut harus dipatuhi.
Orgsnisasi
formal mempunyai beberapa karakterisik sebagai berikut:
1.
Memiliki
tujuan, aturan dan kebijakan yang jelas.
2.
Memiliki
stuktur kegiatan yang terdevinisikan dengan jelas.
3.
Permanen.
Organisasi formal cenderung bersifat permanen dan dibentuk untuk waktu yang
lama.
4.
Adanya
pembatasan kegiatan individu.
5.
Pesan
dan informasi disanpaikan melalui rantai skaler.
Organisasi informal dibentuk untuk:
1.
Memuaskan
kebutuhan sosial.
2.
Membuat
rasa kepemilikan.
3.
Melestarikan
nilai-nilai budaya dalam suatu kelompok.
4.
Memiliki
standar prilaku. Organisasi informal biasanya menciptakan hukum dan
kepercayaannya sendiri.
5.
Adanya
kepemimpinan informal. Yakni pemimpin dalam organisasi invormal muncul dari
kelompok melalui kepercayaan dan pengaruh.
B.
Unsur-unsur Organisasi
Organisasi mempunyai unsur-unsur
tertentu, dan unsur-unsur inilah yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi yang lain. Unsur-unsur utama yang sering dijadikan pedoman untuk
membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain adalah: tujuan-tujuan (goals),
teknologi (technlogy), dan struktur (structure). Ketiga unsur
organisasi atersebut sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen lingkungan organisasi
tersebut, seperti kebutuhan-kebutuhan masyarakat, sumber daya yang tersedia,
pengetahuan, nilai-nilai sosial dan lain-lain.[2]
Setiap organisasi memiliki budayanya, yang tercermin dari prilaku para
anggotanya. Budaya organisasi terdiri dari ansumsi-ansumsi dasar yang
dipelajari baik sebagai hasil memecahan masalah yang timbul dalam
organisasi.budaya timbul sebagai hasil belajar bersama dari para anggota
organisasi agar dapat tetap bertahan.Asumsi-asumsi dasar yang dianggap absah
diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat dalam hal
mengamati, memikirkan dan merasakan dalam hubungannya dengan masalah-masalah
tertentu.[3]
C.
Unsur-Unsur Manajemen Sumber Daya Manusia
Unsur-unsur sumber daya manusia
meliputi kemampuan-kemampuan (variables), sikap (attitudes), nilai-nilai
(values), kebutuhan-kebutuhan (needs), dan karakteristik-karakteristik
demografisnya (penduduk). Unsur-unsur sumber daya manusia tersebut sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, seperti norma-norma dan nilai-nilai
masyarakat, tingkat pendidikan dan peluang-peluang yang tersedia. Unsur-unsur
tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi peranan dan prilaku manajer dalam
organisasi.
Orang-orang dalam organisasi dapat
dibedakan satu dengan yang lainnya berdasarkan variabel-variabel tersebut.
Orang-orang yang terlibat dalam organisasi biasanya memiliki karakteristik
dalam hal unsur-unsur tersebut yang saling berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Perbedaan-perbedaan seperti itu sangat penting untuk diketahui oleh
manajer dan sedapat mungkin mengakomodiasikannya. Pengakuan atas perbedaan
potensi-potensi itu juga menuntut adanya penyesuaian manajer terhadap
karakteristi- karakteristik tersebut. Sebaliknya peranan dan prilaku manajer
mempengaruhi unsur-unsur sumber daya manusia, dan ini juga akan berpengaruh
pada lingkungan disekitarnya.
Sumberdaya menusia memiliki posisi
yang sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia memegang peran
penting dalam melakukan aktivitas untuk pencapaian tujuan. Untuk itulah maka
eksistensi SDM dalam organisasi sangat kuat. Untuk mencapai kondisi yang lebih
baik maka perlu adanya manajemen terhadap SDM secara memadai sehingga
terciptalah SDM yang berkualitas. Manajemen sumber daya manusia merupakan usaha
untuk mengerahkan dan mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi agar
mampu berfikir dan bertindak sebagaimanana yang diinginkan oleh organisasi.[4]
Selain itu diperlukan adanya
pertimbangan tertentu dalam organisasi dengan melakukan analisis terhadap
sumber daya manusia dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang
dimilikinya.dari identivikasi sumber daya juga juga dapat informasi mengenai
ancaman-ancaman yang mungkin timbul berkenaan dengan kapasitas organisasi yang
ada. Ancaman-ancaman tersebut disebabkan oleh:
1.
Minimnya
sumber daya bahan.
2.
Rendahnya
kualitas SDM.
3.
Tidak
adanya kesempatan untuk mengembagkan diri.
4.
Kepemimpinan
yang otokratis.
Burack dan Maryann dalam perencanaan sumber daya manusia ada empat
langkah yaitu:
1.
Perencanaan
untuk kebutuhan masa depan.
2.
Perencanaan
untuk keseimbangan masa depan.
3.
Perencanaan
untuk perekrutan dan seleksi atau untuk memberhentian sementara.
4.
Perencanaan
untuk pengembangan.
Sedangkan
perencanaan untuk kepentingan keseimbangan masa depan harus dianalisis tentang
berapa jumlah pegawai yang ada saat ini yang masih dapat dipertahankan pada
masa depan sehingga untuk rencana kebutuhan pegawai lebih terara. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan ini adalah:
1.
Jumlah
pegawai yang ada saat ini.
2.
Usia
pegawai, dan kemungkinan pensiun.
3.
Jumlah
lowongan yang ada.
4.
Pegawai
yang diperlukan.
Perencanaan
untuk kebutuhan masa depan ini sangat penting, karena situasi organisasi baik
beban kerja, jumlah pemakai jasa, maupun kemungkinan permasalahan yang dihadapi
lebih kompleks, maka sangat penting adanya perencanaan untuk masa yang akan
datang. Untuk keperluan perencanaan ini yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Jumlah
pegawai yang diperlukan.
2.
Kualifikasi
yang diperlukan.
3.
Jangka
waktu kebutuhan pegawai tersebut.
D.
Peranan Manajemen
Semua manajer dalam setiap
organisasi, baik publik maupun swasta, sangat dipengaruhi oleh
variabel-variabel organisasi, dan manusia. Oleh karena itu menurut Miles,
yakni: seorang manajer harus mampu
merancang tujuan dan struktur-struktur organisasi, yang tepat melalui
mana tujuan-tujuan itu dapat dicapai[5].
Para ahli manajemen mempunyai beragam
konsep mengenai fungsi manajemen,
yaitu[6]:
Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen yaitu:
1.
Planning
(perencanaan)
2.
Organizing
(pengorganisasian)
3.
Actuating
(pelaksanaan)
4.
Controlling
(pengendalian)
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel mengemukakan lima fungsi
manajemen, yaitu:
1.
Planniang
(perencanaan)
2.
Organizing
(pengorganisasian)
3.
Staffing
(penentuan staf)
4.
Directing
(pengarahan)
5.
Controlling
(pengendalian)
Bila dilihat dari berbagai fungsi
manajemen diatas maka secara umum dapat diambil beberapa fungsi dasar yang
sering disebut yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian
dan penentuan staf.
1.
Perencanaan
Perencanaan merupakan alat pertama dalam proses manajemen. Secara sederhana
perencanaan merupakan cara rasional dan sistematikdalam meramalkan masa depan
sebuah organisasi atau merupakan sebuah proses dalam persiapan menghadapi perubahan dengan merumuskan
tindakan dimasa depan. Perencanaan merupakan pemikiran logis dalam membuat
tujuan dalam membuat keputusan-keputusanmengenai apa-apa yang perlu dipenuhi
guna mencapai tujuan organisasi. Perencanaan merupakan tindakan antisipatif
(pencegahan). Keputusan dibuat berdasarkan bagaimana dan apa yang harus
dilakukan sebelum hal tersebut selesai dilakukan, yakni: diarahkan oleh tujuan,
perencanaan fokus kepada hasil yang ingin dicapai, perencanaan melibatkan
pembuatan keputusan yang ingin dicapai dimasa depan.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan suatu
tindakan yang sangat penting agar tujuan yang ditetapkan dalam
perencanaan dapat terwujud. Pengorganisasian secara sederhana merupakan suatu
tindakan pengaturan elemen-elemen. Semua hal yang dapat dikatakan terorganisir
adalah ketika semua elemennya memiliki aturan atau tempat yang tepat. Hal ini
penting diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus
jelas siapa yang mengerjakan, kapan
dikerjakan, dan apa targetnya. Perorganisasian merupakan masalah penempatan
individu-individu untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab agar dapat
mencapai tujuan.
3.
Pengarahan
Pengarahan adalah penyatuan orang-orang dengan organisasi untuk
memperoleh kerja sama mereka dalam mencapai tujuan. Menurut Ernest Dale,
Pengerahan adalah memberi tahu orang-orang mengenai apa yang harus dilakukan
dengan mlihat mereka melakukan dengan
kemampuan terbaik mereka. Pengerahan berarti memberikan instruksi,
bimbingan, dan menginspirasi orang-orang dalam organisasi untuk mencapai
tujuannya. Hal ini juga berarti mengaktivasi inividu kearah pencapaian tujuan
bisnis.
4.
Pengendalian
Istilah controlling seringkali diartikan sebagai pengawasan atau
pengendalian. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984).
Memberikan rumusan tentang pengendalian
sebagai proses dimana manajer menentukan apakah oprasi yang berjalan konsisten
dengan perencanaan.pengendalian melibatkan penentuan mengenai apa yang telah
dicapai, evaluasi kinerja dan menerapkan langkah-langkah korektif untuk memungkinkan tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan pada rencana awal. Oleh karena itu, pengendalian menyiratkan
perbandingan kinerja dalam kaitannya dengan tujuan yang ditetapkan dan membuat
penyesuaian dan perbaikan yang dibutuhkan.
5.
penentuan
staf.
Penempatan staf sebagai fungsi menejemen mengacu pada proses
memperoleh sumberdaya manusia yang dibutuhkn untuk mencapai tujuan organisasi.
Penempatan staf mlibatkan penyesuaian pekerjaan dan individu. Dalam penempatan
staf didevinisikan sebagai proses
identivikasi, penilaian, penempatan evaluasi, dan pengembangan individu dalam
pekerjaan. Oleh karena itu penempatan staf melibatkan penentuan kebutuhan
sumbrdaya manusia dalam organisasi dan ketersediaan jumlah yang memadai dari
pegawai yang kompeten.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Adapun konsep dalam organisasi
sebagai berikut:
1.
Menguraikan
tujuan
2.
Mengidentifikasi
kegiatan
3.
Menentukan
tugas
4.
Mendefinisikan
dan pemberian otoritas
5.
Menciptakan
hubungan wewenang
Organisasi mempunyai unsur-unsur
tertentu, dan unsur-unsur inilah yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi yang lain. Unsur-unsur utama yang sering dijadikan pedoman untuk
membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain adalah: tujuan-tujuan (goals),
teknologi (technlogy), dan struktur (structure).
Burack dan Maryann dalam perencanaan
sumber daya manusia ada empat langkah yaitu:
1.
Perencanaan
untuk kebutuhan masa depan.
2.
Perencanaan
untuk keseimbangan masa depan.
3.
Perencanaan
untuk perekrutan dan seleksi atau untuk memberhentian sementara.
4.
Perencanaan
untuk pengembangan.
B.
Saran
Penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan baik . Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kurang lebihnya penulis
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi Sekolah, Yogyakarta: Multi Presindo, 2013.
Ambar Teguh Sulistiani Rosidah, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Gomes, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: C.V Andi, 2003.
Ashar Sunyoto Munandar,
Psikologi Industri dan Organisasi, Tangerang: UI-Press, 2011.
[1] Wukir, Manajemen
Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo,
2013), 3.
[2]
Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: C.V Andi, 2003),25
[3]
Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, (Tangerang:
UI-Press, 2011),262.
[4]
Ambar Teguh Sulistiani Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),12.
[5]
Ambar Teguh Sulistiani Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),,27.
[6]
Wukir, Manajemen
Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo,
2013),23.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar